Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertamina Perluas Operasi Pasar Elpiji

Kompas.com - 17/06/2013, 03:19 WIB

Jakarta, Kompas - PT Pertamina (Persero) memperluas cakupan wilayah operasi pasar elpiji nonsubsidi kemasan tabung lama 12 kilogram dengan menggelar secara serentak di wilayah Jawa bagian barat. Hal ini untuk memulihkan harga jual elpiji 12 kg itu di konsumen akhir yang masih tinggi setelah terjadi gangguan distribusi bahan bakar itu.

Menurut Wakil Presiden Komunikasi Korporat PT Pertamina Ali Mundakir, Sabtu (15/6), di Jakarta, operasi pasar elpiji di wilayah Jawa bagian barat digelar Sabtu ini, dengan melibatkan seluruh agen yang berjumlah 130 agen elpiji. Setiap agen mengerahkan armadanya untuk menjual elpiji 12 kg kepada konsumen akhir di wilayah masing-masing yang menjadi penugasannya.

Namun, menurut pengurus harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi, operasi pasar tidak akan efektif karena problemnya tidak hanya di hilir.

”Ini tidak hanya menjadi tanggung jawab Pertamina, tetapi juga pemerintah. Misalnya, dalam hal penarifan, jika pemerintah konsisten sesuai mandat Undang-Undang APBN, elpiji 12 kg adalah bukan produk yang disubsidi, artinya Pertamina punya kebebasan menentukan tarif sendiri,” ujarnya.

Persoalan lain adalah, pemerintah harus bisa menjadikan pasar elpiji 3 kilogram menjadi pasar yang tertutup agar hanya orang-orang tertentu yang berhak dan bisa membeli elpiji bersubsidi itu. Kenyataannya, pasar elpiji 3 kg bersifat terbuka sehingga siapa pun bisa membeli. ”Dari sisi kebijakan tarif, harus ada upaya untuk memperkecil disparitas harga antara elpiji 12 kg dan elpiji 3 kg agar kondisinya tidak makin distortif,” ujarnya.

Terkait implementasi operasi pasar elpiji 12 kg, menurut Ali, hal tersebut bertujuan untuk segera memulihkan harga di pasaran yang sampai saat ini dilaporkan masih ada yang menjual elpiji dengan harga tinggi. Kami ingin memastikan kebutuhan masyarakat tercukupi. ”Sasaran operasi pasar berdasarkan laporan masyarakat maupun media massa,” katanya.

Dalam operasi pasar itu, Pertamina menggelontorkan 12.500 tabung elpiji 12 kg. Dengan rincian, sebanyak 3.500 tabung elpiji disalurkan di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Tangerang Selatan, dan Bekasi (Jabodetabek), sedangkan 9.000 tabung untuk daerah-daerah non- Jabodetabek.

Operasi pasar elpiji 12 kg yang dilakukan perseroan itu, lanjut Ali, merupakan kelanjutan dari operasi pasar pada Jumat (14/6) yang telah berlangsung di wilayah Jabodetabek, di mana tidak kurang dari 3.500 tabung elpiji 12 kg telah disediakan pada operasi pasar itu.

”Namun hasil evaluasi kami dari operasi pasar kemarin menunjukkan, tingkat penyerapan oleh masyarakat hanya sekitar 410 tabung atau sekitar 12 persen dari total jumlah tabung yang kami sediakan,” ujarnya.

Hal itu menunjukkan, sebenarnya kebutuhan masyarakat selama ini tercukupi mengingat sifat komoditas elpiji sangat berbeda dibandingkan dengan komoditas bahan kebutuhan pokok seperti beras atau minyak goreng.

Jika ada operasi pasar minyak goreng atau beras, biasanya tingkat penyerapan masyarakat masih tetap tinggi karena keduanya bisa disimpan. ”Lain halnya dengan elpiji, jika belum habis maka masyarakat tidak akan membeli karena tidak ada tabung yang akan ditukarkan,” ujarnya.

Apabila masih ada pengecer yang tetap menjual dengan harga tinggi, masyarakat diimbau segera melaporkan temuan itu ke kontak pengaduan konsumen Pertamina 500000, atau langsung ke polisi. (EVY)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

Whats New
Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Whats New
Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Whats New
Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Whats New
Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Whats New
Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Whats New
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Spend Smart
Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Whats New
Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Whats New
IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com