Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDIP: Harga BBM Tidak Perlu Naik, Jika..

Kompas.com - 17/06/2013, 13:25 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tetap menolak kebijakan pemerintah untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Sebab, ada upaya dari pemerintah yang bisa dilakukan tanpa menaikkan harga BBM bersubsidi.

Dalam buku Postur APBNP 2013 Pro Desa yang diberikan PDIP pada saat Rapat Paripurna, sikap PDIP tetap menolak kenaikan harga BBM bersubsidi.

Pemerintah tetap beragumentasi bahwa negara butuh uang belanja untuk subsidi BBM senilai Rp 58 triliun sebagai akibat dari kenaikan harga minyak dunia, penurunan produksi migas dalam negeri dan nilai tukar rupiah yang melemah. Padahal, menurut sikap PDIP tersebut, pemerintah masih bisa memperoleh tambahan uang Rp 58 triliun agar harga BBM tidak naik.

Lantas dana Rp 58 triliun diperoleh dari mana? Sikap PDIP menyebut sesungguhnya pemerintah masih terdapat potensi sumber penerimaan senilai Rp 64 triliun. Nilai tersebut akan bersumber dari saldo anggaran lebih (kas negara) sebesar Rp 32 triliun, penghematan belanja di kementerian Rp 22 triliun dan tambahan penerimaan migas dan pajak Rp 10 triliun.

Menanggapi hal tersebut, Pelaksana tugas Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Bambang Brodjonegoro mengatakan dana saldo anggaran lebih (SAL) sebesar Rp 32 triliun tidak dapat digunakan sepenuhnya untuk menutupi tambahan utang.

"Jangan dong, itu tidak benarlah. Dana SAL itu jangan digunakan untuk subsidi BBM yang tidak tepat sasaran," kata Bambang saat ditemui di Gedung DPR Jakarta, Senin (17/6/2013).

Memang Bambang mengaku dana SAL itu bisa digunakan untuk menutup defisit keuangan negara. Tapi dana tersebut juga tidak bisa dihabiskan sekaligus.

Terkait penolakan kenaikan BBM, Bambang juga enggan menjelaskan sikapnya. Sebab hal itu sudah menjadi wewenang pemerintah. "Kalau soal itu bukan saya yang ngomong dan bukan saya yang memutuskan," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

    Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

    Spend Smart
    Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

    Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

    Earn Smart
    Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

    Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

    Earn Smart
    BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

    BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

    Whats New
    Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

    Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

    Whats New
    CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

    CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

    Whats New
    Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

    Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

    Earn Smart
    HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

    HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

    Whats New
    Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

    Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

    Whats New
    KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

    KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

    Rilis
    Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

    Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

    Whats New
    Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

    Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

    Whats New
    Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

    Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

    Whats New
    Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

    Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

    Whats New
    “Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

    “Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com