Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yen Melemah, Bursa Tokyo Ditutup "Melompat"

Kompas.com - 17/06/2013, 15:49 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga saham di bursa Tokyo ditutup melonjak 2,73 persent pada perdagangan Senin hari ini, menyusul kembali melemahnya nilai tukar yen terhadap dollar AS.

Indeks Nikkei 225 ditutup menguat 346,60 poin menjadi 13.033,12,sedangkan indeks Topix mengakhiri perdagangan hari ini naik 2,68 persen, atau 28,27 poin, menjadi 1.084,72.

Sementara itu, pemelahan yen diyakini akan mendorong eksportir dari negara Matahari Terbit ini akan lebih kompetitif. Pada sesi perdagangan siang hari, harga 1 dollar AS diperdagangkan di 94,95 yen, atau lebih mahal ketimbang perdagangan pada Jumat pekan lalu di level 94,22 yen.

"Terkadang sulit untuk dipahami, apakah bursa saham dipengaruhi oleh nilai tukar ataukah nilai tukar yang dipengaruhi bursa saham. Namun pada hari ini kelihatannya nilai tukar mempengaruhi bursa saham,” ujar penasihat investasi dari Tachibana Securities, Kenichi Hirano.

Sebagian besar saham perusahaan-perusahaan eksportir Jepang mencatatkan kenaikan saham. Seperti halnya Sony yang mencatatkan kenaikan harga saham sebesar 1,40 persen menjadi 1.950 yen, Canon menguat 1,12 persen menjadi 3,160 yen, Toyota melompat 1,96 persent di posisi 5.700 yen dan Tokyo Electric Power mencatat kenaikan 1,48 persen menjadi 547 yen.

Meski demikian, para investor masih tetap memantau hasil pertemuan bank sentral AS, (Federal Reserve) yang digelar mulai besok. Pedrtemuan digelar di tengah keraguan terhadap perbaikan kondisi perekonomian negara tersebut.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Whats New
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Whats New
Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com