Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Temasek Bisa Caplok Perusahaan Kelas Dunia, BUMN RI Kapan?

Kompas.com - 05/07/2013, 16:19 WIB

Ke depan, Temasek akan lebih fokus berinvestasi ke sektor finansial, dengan kondisi bahwa saat ini porsi investasi ke sektor tersebut mencapai 31 persen dari total portofolio bisnisnya.

Bagaimanapun, mengguritanya bisnis Temasek tak lepas dari dukungan sepenuhnya yang diberikan Pemerintah Singapura. Seperti yang terjadi pada 2009 ketika krisis subprime mortgage meletus, nilai portofolio investasi Temasek anjlok signifikan.

Akan tetapi, Pemerintah Singapura membela habis-habisan Temasek di hadapan parlemen negara tersebut.

Bagaimana dengan BUMN?

Lantas, bagaimana dengan BUMN negara kita? Memang diakui, jika dihitung-hitung, aset semua BUMN nasional sebenarnya bisa lebih besar dari angka yang diumumkan Temasek itu.

Dari data Kementerian BUMN, hingga akhir 2012, nilai aset perusahaan milik pemerintah tak kurang dari Rp 2.500 triliun.

Meskipun besar, BUMN tak lebih seperti jago kandang yang menang berkompetisi di dalam negeri. Beberapa kali upaya untuk berkembang ke negara lain kandas.

Sebut saja, Telkom ingin masuk ke Kamboja. Namun rencana itu gagal karena kalah berkompetisi dengan perusahaan telekomunikasi negara lain. Bahkan, bank BUMN ingin masuk ke Singapura saja hingga saat ini tak juga kunjung berhasil.

Sedikit catatan yang agak menggembirakan, Semen Indonesia beberapa waktu lalu berhasil mengakuisisi perusahaan semen Vietnam, Thang Long. Ini menjadi sebuah prestasi besar bagi BUMN, di tengah pacekliknya keberhasilan berekspansi ke luar negeri.

Ya, sebenarnya bisa saja BUMN menyamai Temasek dengan segala keberhasilannya mencaplok perusahaan-perusahaan kelas dunia. Akan tetapi, masih banyak yang harus diselesaikan tentunya, di samping juga keberpihakan pemerintah yang kerap kali tak jelas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com