Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Raghuram Rajan jadi Gubernur Bank Sentral India

Kompas.com - 07/08/2013, 11:18 WIB

NEW DELHI, KOMPAS.com - Raghuram Rajan, ekonom yang berhasil memprediksi terjadinya krisis ekonomi 2008, diangkat menjadi gubernur bank sentral India. Naiknya Rajan di posisi tersebut juga untuk mengembalikan nilai tukar rupee yang belakangan ini turun signifikan.

Rajan (50) merupakan profesor di  University of Chicago. Prediksi mengenai terjadinya krisis ekonomi sempat mengundang komentar nyinyir dari mantan Menteri Keuangan AS, Lawrence Summers.

"Tidak ada "tongkat ajaib" yang bisa membantu memperbaiki perekonomian India secara instan. Untuk itu, bank sentral India (the Reserve Bank of India) bersama Pemerintah India harus bersama-sama mengatasi tantangan perekonomian yang muncul," ujar dia menanggapi pengangkatannya, sebagaimana dikutip Bloomberg, Rabu (7/8/2013).

Tantangan pertama yang akan dihadapi oleh Rajan adalah mengembalikan nilai tukar rupee yang pekan ini menyentuh level terendahnya, atau telah turun 13 persen dalam 6 bulan terakhir ini. Rajan, yang sebelumnya juga menjadi penasihat Menteri Keuangan India ini, telah memberi sinyal akan menerbitkan obligasi valas untuk pertama kalinya, guna meraup dollar AS di pasar guna meningkatkan nilai tukar rupee.

“Pengangkatan Rajan sebagai gubernur bank sentral India, memberikan jaminan akan mampu mengembalikan nilai tukar rupee dengan menerbitkan obligasi valas,” ujar Soumya Kanti Ghosh, chief economic adviser di State Bank of India, Mumbai.

Sebelumnya, nilai tukar rupee melorot, menyusul terjadinya defisit neraca berjalan, yang jumlahnya membengkak menjadi 87,8 miliar dalam dalam 12 bulan ini. Di sisi lain, kekhawatiran terhadap pengurangan stimulus ekonomi oleh the Fed juga memicu dana asing kabur dari India.

Sementara itu, dalam pernyataan resminya, pemerintah India menjelaskan Rajan akan menduduki posisi sebagai gubernur bank sentral India pada 4 Septemberuntuk menggantikan Duvvuri Subbarao yang telah habis masa jabatannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com