Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Komisaris Bank Mandiri, Rudi Rubiandini Belum Lulus Tes BI

Kompas.com - 14/08/2013, 14:38 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) baru saja menangkap Rudi Rubiandini, terkait kasus suap di Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas). Pria ini pun menjabat sebagai Komisaris PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI). Namun ternyata, ia belum menjalani uji kelayakan mengisi posisi tersebut.

Sekretaris Korporasi Bank Mandiri, Nixon LP Napitupulu menyatakan, Rudi belum menjalani uji kelayakan karena tak memiliki sertifikasi manajemen risiko perbankan. Padahal berdasarkan ketentuan Bank Indonesia (BI), posisi komisaris harus memiliki sertifikasi manajemen risiko.

“Latar belakang Rudi bukan dari perbankan. Tapi saat ini ia baru dalam proses mendapatkan sertifikasi itu,” sebut Nixon, kepada KONTAN, Rabu, (14/8/2013).

Nixon bercerita bahwa Rudi telah beberapa kali ikut serta dalam pergelaran rapat Bank Mandiri. Hanya saja, selama ini ia belum boleh mengambil keputusan karena belum resmi lulus uji kelayakan di BI.

Rudi terpilih sebagai Komisaris Bank Mandiri dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), April lalu. Berdasarkan putusan RUPS tersebut, Rudi akan mengisi posisi Komisaris dalam jangka waktu 5 tahun hingga 2018. Namun, Nixon menyadari bahwa ada pasal dalam RUPS yang bisa saja mengganti seseorang sebelum masa jabatannya habis.

Bank berlogo pita emas ini pun akan terus mengamati kasus hukum yang berlangsung pada Rudi. Nixon bilang, pihaknya masih akan menunggu putusan pengadilan untuk menetapkan status hukum Rudi nantinya. “Kami hormati proses hukum yang berjalan,” ucapnya. (Annisa Aninditya Wibawa)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Whats New
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Whats New
Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com