Selanjutnya, lanjut Fajarsari, sekolah juga akan memasukkan aktivitas kewirausahaan tersebut sebagai muatan lokal mata pelajaran. "Nanti, namanya adalah enterpreneurship atau kewirausahaan," tutur lulusan IKIP Sanata Dharma pada 1986 ini.
Masih mengenai target, Fajarsari yang kini mengajarkan mata pelajaran akuntansi ini mengatakan pada enam bulan ke depan, BSBA menggelar pelatihan untuk penguatan
siswa. "Ini salah satu tahapan pembinaan,"katanya.
Konsumen
Secara khusus pula, Fajarsasi melanjutkan, yang menjadi tantangan dalam pengelolaan gerai adalah soal konsumen. Karena letaknya di kompleks sekolah, konsumen gerai BSBA kebanyakan siswa sekolah. Untuk konsumen jenis ini, sementara waktu, gerai BSBA menerapkan harga makanan yang sama dengan gerai BSBA di lokasi umum seperti mal dan pusat bisnis lainnya.
Ke depan, kata Fajarsasi, pihaknya sudah mengusulkan ke manajemen BBSA untuk mengeluarkan paket menu khusus. Paket itu bentuknya bisa berupa ukuran bakso yang lebih kecil namun kualitasnya tetap sama dengan ukuran normal. Dengan cara itu, diharapkan harga makanan di gerai BSBA bisa sesuai dengan isi kocek anak sekolah kebanyakan.
Fajarsasi mengakui, gerai BSBA di lingkungan sekolahnya tetap juga memperhatikan konsumen umum. Makanya, gerai tersebut tetap buka pda hari Minggu. Ke depan, penataan jadwal buka gerai adalah Senin sampai dengan Jumat pada pukul 08.00 sampai dengan 17.00. Lalu, pada Sabtu dan Minggu, gerai buka seperti pada jadwal Senin sampai dengan Jumat. "Tapi, pada Sabtu dan Minggu, kami tutup pukul 21.00,"kata pemilik hobi memasak kepiting saus tiram dan puding ini.
Masih terkait dengan penggunaan kompleks sekolah, lanjut Fajarsasi, pihaknya menetapkan aturan tegas dilarang merokok. "Kami mengajarkan kepada anak-anak didik untuk menegur secara baik-baik kalau ada konsumen yang merokok di lokasi gerai,"kata perempuan penyuka warna merah tersebut.