Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imbal Hasil Obligasi Naik, Ini Dampaknya ke Reksadana

Kompas.com - 03/09/2013, 16:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kenaikan suku bunga acuan (BI rate) sebesar 50 basis poin menjadi 7 persen turut mengerek tingkat yield pada instrumen keuangan seperti obligasi dan Surat Utang Negara (SUN). Dampak lainnya, harga obligasi pun tertekan atau menurun.

Nah, bagaimana dampaknya pada reksadana? Apalagi, reksadana biasa menempatkan dananya pada obligasi, saham, dan pasar uang lainnya.

Zulfa Hendri Direktur Danareksa Investment Management mengungkapkan, koreksi yang terjadi pada harga obligasi akan mempengaruhi reksadana fixed income.

"Return reksadana fixed income juga akan terkoreksi,” jelasnya. Dia menjelaskan, hal tersebut karena mayoritas dana reksadana fix income ditempatkan pada obligasi.

Dalam kondisi yang demikian, hal yang perlu dilakukan oleh fund manager yaitu memperbesar porsi dana tunainya. Kedua, memperpendek durasi pada portofolio.

"Jika biasanya reksadana ditempatkan pada durasi antara 5-10 tahun, kali ini harus ditempatkan pada durasi antara 4-6 tahun," imbuh Zulfa.

Nah, bagi reksadana yang berjenis campuran, dia menilai reksadana tersebut lebih fleksibel karena ada berbagai instrumen penyimpanan di dalamnya seperti saham, obligasi, dan pasar uang.

Sementara, Wendy Iskandar dari PT Mandiri Manjemen Investasi mengatakan, kenaikan yield pada obligasi akan berdampak pada  reksadana berbasis obligasi. Menurut dia, pada simpanan ini, NAB akan mengalami penurunan.

"Namun, selama belum dijual, penurunan NAB ini bersifat potensial. Sedangkan apabila dijual, penurunan tersebut akan terealisasi," jelas Wendy. (Emma Ratna Fury)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soarl Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soarl Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Whats New
Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Whats New
Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Whats New
Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Whats New
Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Whats New
Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Rilis
Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com