Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Emas Antam Melorot Rp 9.000

Kompas.com - 06/09/2013, 09:39 WIB
Didik Purwanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Harga emas logam mulia di PT Aneka Tambang Tbk (Antam) hari ini kembali mengalami penurunan. Sementara harga emas dunia cenderung bergerak variatif.

Seperti dikutip dari situs logam mulia, Jumat (6/9/2013), harga emas terkecil dijual Rp 550.000 per gram, turun Rp 9.000 per gram dibanding perdagangan kemarin.

Sehingga dalam dua hari ini, harga emas Antam sudah turun Rp 13.000 per gram, setelah pada perdagangan kemarin mengalami penurunan Rp 4.000 per gram.

Antam mencatat semua ukuran logam mulia tersedia, kecuali ukuran 10 gram.

Sedangkan harga emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange mengalami penurunan pada Kamis (5/9/2013). Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember turun 2 dollar AS atau 0,15 persen, menjadi menetap di 1.371 dollar AS per ounce. Namun harga emas di pasar spot masih naik 3,66 dollar AS atau 0,27 persen menjadi 1.371,14 dollar AS per ounce.

Berikut harga emas batangan yang dijual Logam Mulia Antam hari ini:
Pecahan 1 gram: Rp 550.000
Pecahan 5 gram: Rp 2.605.000
Pecahan 10 gram: Rp 5.160.000
Pecahan 25 gram: Rp 12.825.000
Pecahan 50 gram: Rp 25.600.000
Pecahan 100 gram: Rp 51.150.000
Pecahan 500 gram: Rp 255.300.000

Sementara harga pembelian kembali (buyback) untuk setiap gram emas produk Antam dipatok Rp 495.000 per gram, turun Rp 9.000 per gram dibanding perdagangan kemarin. Sehingga dalam dua hari ini, harga buyback Antam turun Rp 12.000 per gram.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

Whats New
Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Whats New
Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Whats New
Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Whats New
Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com