Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasca Melonjak, Wall Street Variatif

Kompas.com - 20/09/2013, 07:14 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com - Saham-saham di Wall Street ditutup bervariasi (mixed) pada Kamis (19/9/2013) waktu setempat (Jumat pagi WIB), setelah mengalami lonjakan kenaikan pada Rabu menyusul keputusan Federal Reserve AS untuk mempertahankan program stimulus agresifnya.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 40,39 poin (0,26 persen) menjadi berakhir di 15.636,55.

Indeks berbasis luas S&P 500 melemah 3,18 poin (0,18 persen) menjadi 1.722,34. Kedua indeks, Dow dan S&P 500 mencapai rekor tertinggi pada Rabu (18/9/2013) setelah pengumuman Fed.

Sementara indeks komposit saham teknologi Nasdaq naik 5,74 poin (0,15 persen) menjadi 3.789,38.

"Anda harus memperkirakan sedikit kemunduran kembali setelah reli sangat eksplosif pada Rabu," kata Peter Cardillo dari Rockwell Global Capital. "Dan kemunduran itu tidak banyak."

Komponen Dow, JPMorgan Chase, turun 1,2 persen setelah denda 920 juta dollar AS diumumkan untuk kegagalan sekuritas dan tata kelola yang berkaitan dengan perdagangan di London.

Komponen Dow lain, Walt Disney Co., merosot 2,1 persen setelah Morgan Stanley menurunkan peringkat saham perusahaan. "Disney kemungkinan akan menguntungkan pada 2015 dari film Star Wars, tetapi keuntungannya sudah diskon di saham," kata Morgan Stanley.

Jaringan farmasi Rite Aid melonjak 23,5 persen setelah kembali ke laba pada kuartal kedua serta meningkatkan perkiraan laba dan pendapatan perusahaan untuk tahun ini.

Agilent melonjak 3,4 persen setelah mengumumkan akan melakukan "spin off" (pemisahan)  usaha pengukuran elektroniknya ke dalam sebuah perusahaan perdagangan publik baru, sementara mempertahankan divisi ilmu pengetahuan, diagnostik dan aplikasi pasar di bawah nama Agilent.

Perusahaan kupon daring (online) Groupon melonjak 9,0 persen setelah Stifel Nicolaus menaikkan peringkat sahamnya menjadi "beli". Stifel menunjuk Groupon sebagai pemimpin dalam perdagangan ponsel, menurut Barrons.com.

Harga obligasi jatuh. Imbal hasil pada obligasi negara AS bertenor 10-tahun naik menjadi 2,75 persen dari 2,71 persen pada Rabu, sementara pada obligasi 30-tahun meningkat menjadi 3,81 persen dari 3,75 persen. Harga dan imbal hasil obligasi bergerak terbalik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Meriahkan HUT Ke-29 Telkomsel, Bank Mandiri Siapkan Diskon Pembelian Nomor Spesial hingga Rp 290.000

Meriahkan HUT Ke-29 Telkomsel, Bank Mandiri Siapkan Diskon Pembelian Nomor Spesial hingga Rp 290.000

Whats New
Dugaan Dana Nasabah Hilang, OJK: Bank Wajib Tanggung Jawab jika Terbukti Bersalah

Dugaan Dana Nasabah Hilang, OJK: Bank Wajib Tanggung Jawab jika Terbukti Bersalah

Whats New
Emiten Ritel MIDI Alokasikan Belanja Modal Rp 1,4 Triliun Tahun Ini, untuk Apa?

Emiten Ritel MIDI Alokasikan Belanja Modal Rp 1,4 Triliun Tahun Ini, untuk Apa?

Whats New
Prabowo Berencana Tambah Jumlah Kementerian, Anggaran Belanja Negara Bakal Membengkak

Prabowo Berencana Tambah Jumlah Kementerian, Anggaran Belanja Negara Bakal Membengkak

Whats New
Beli REC dari PLN, Emiten Sanitasi UCID Target Kurangi Lebih dari 14.000 Ton CO2 Setahun

Beli REC dari PLN, Emiten Sanitasi UCID Target Kurangi Lebih dari 14.000 Ton CO2 Setahun

Whats New
Pabrik Panel Surya Bakal Dibangun di KIT Batang, Bisa Serap 3.000 Lapangan Kerja

Pabrik Panel Surya Bakal Dibangun di KIT Batang, Bisa Serap 3.000 Lapangan Kerja

Whats New
Ditopang Produk Tradisional, Asuransi Jiwa Dominasi Pertumbuhan Premi Industri

Ditopang Produk Tradisional, Asuransi Jiwa Dominasi Pertumbuhan Premi Industri

Whats New
Proyek Perpanjangan Kereta Cepat Sampai ke Surabaya Belum Jadi PSN, Ini Kata Kemenhub

Proyek Perpanjangan Kereta Cepat Sampai ke Surabaya Belum Jadi PSN, Ini Kata Kemenhub

Whats New
Konsumsi Lemah, Pertumbuhan Ekonomi Jepang Terkontraksi

Konsumsi Lemah, Pertumbuhan Ekonomi Jepang Terkontraksi

Whats New
Catat, Ini Jadwal Seleksi Sekolah Kedinasan 2024

Catat, Ini Jadwal Seleksi Sekolah Kedinasan 2024

Whats New
Semen Padang Dapat Pengakuan UNESCO, Erick Thohir: BUMN Tulang Punggung Ekonomi

Semen Padang Dapat Pengakuan UNESCO, Erick Thohir: BUMN Tulang Punggung Ekonomi

Whats New
Alfamidi Berencana Membagikan Dividen Rp 155,47 Miliar

Alfamidi Berencana Membagikan Dividen Rp 155,47 Miliar

Whats New
Target Peserta Kartu Prakerja 2024 Tembus 75 Persen, Anggaran Bakal Ditambah?

Target Peserta Kartu Prakerja 2024 Tembus 75 Persen, Anggaran Bakal Ditambah?

Whats New
Cara Daftar Sekolah Kedinasan 2024

Cara Daftar Sekolah Kedinasan 2024

Whats New
Strategi BSI Hadapi Era Biaya Dana Mahal Imbas Kenaikan Suku Bunga Acuan

Strategi BSI Hadapi Era Biaya Dana Mahal Imbas Kenaikan Suku Bunga Acuan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com