Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KEN: Pemerintah Harus Antisipasi Kebijakan The Fed

Kompas.com - 23/09/2013, 19:56 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komite Ekonomi Nasional (KEN) Raden Pardede mengatakan, pemerintah harus melakukan antisipasi menghadapi kebijakan bank sentral Amerika Serikat atau The Federal Reserve terkait tapering off . Menurutnya, The Fed cepat atau lambat akan melakukan kebijakan pengurangan stimulus fiskal berupa pembelian obligasi sebesar 85 miliar dollar AS per bulan.

"Sehingga kita jangan terlampau gembira. Saat keadaan baik policy tidak terlalu baik, saat keadaan buruk baru mau reform, in a bad times good policy," ujar Raden di Jakarta, Senin (23/9/2013).

Ia memperkirakan, Gubernur the Fed Ben Bernanke akan mengurangi stimulus pada bulan Desember ini. "Tapering akan dilakukan sebelum dia (gubernur The Fed) habis masa jabatannya, supaya tidak menjadi persoalan untuk chairman The Fed yang akan datang," katanya.

Ekonomi Indonesia, menurutnya, terlena karena mendapatkan dorongan dari fenomena pertumbuhan ekonomi China yang melaju.  Hal ini sayangnya tidak digunakan untuk membenahi fundamental perekonomian Indonesia.

"Kita sebenarnya terlena sejak tahun 2003-2004 karena dapat tailwind. Tailwind hilang saat China menurun. Seharusnya kita reform sejak tahun 2004. Tapi policy kita seakan sudah hebat. Lingkungan investasi tidak kita jaga, dan sangat tergantung dengan komoditas. Sementara itu manufaktur tidak ada perbaikan," tegas Raden.

Sebagai informasi saja, rencana pengurangan stimulus fiskal oleh the Fed yang digulirkan sejak Mei 2013 lalu, telah berdampak pada perekonomian global, termasuk Indonesia. Pasar keuangan Indonesia bergejolak, dimana rupiah anjlok hingga hampir menembus level 12.000 per dollar AS. Sementara di pasar modal, Indeks Harga Saham Gabungan anjlok hingga sempat di bawah level 4.000 dari level tertingginya 4.699. Pekan lalu, The Fed memutuskan untuk menunda rencana pengurangan stimulus fiskal tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Whats New
Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Whats New
IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com