Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonomi Indonesia Melambat, Ini Pesan ADB

Kompas.com - 02/10/2013, 15:32 WIB
Didik Purwanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB) mengingatkan Indonesia untuk perlu terus meningkatkan daya saing bagi kemampuan ekspornya di masa mendatang.

Hal ini seiring dengan perlambatan ekonomi Indonesia akhir-akhir ini. Deputy Country Director ADB untuk Indonesia Edimon Ginting mengatakan, ADB memang menurunkan angka proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2013 menjadi hanya 5,7 persen dari prediksi sebelumnya di April yang mencapai 6,4 persen.

Untuk tahun 2014, ADB menyesuaikan pertumbuhan ekonomi Indonesia dari 6,6 persen menjadi 6 persen. “Ekonomi Indonesia diperkirakan akan lebih lambat dari perkiraan semula, karena adanya berbagai kebijakan yang diambil untuk mengendalikan inflasi serta defisit neraca berjalan akan memengaruhi laju pertumbuhan,” ujar Edimon di Jakarta, Rabu (2/10/2013).

Kendati demikian ADB masih optimis Indonesia mampu memperbaiki kondisi pertumbuhan ekonomi, inflasi hingga defisit transaksi berjalan di tahun depan. Edimon menganggap bahwa pelemahan ekonomi Indonesia hingga pertengahan tahun 2013 ini disebabkan karena turunnya investasi, turunnya belanja negara, dan meningkatnya inflasi akibat lonjakan harga bahan bakar minyak.

Sebagaimana prediksi awal tahun ini, Edimon menganggap konsumsi swasta tetap menjadi pendorong utama pertumbuhan. Meningkatnya lapangan pekerjaan dan gaji, ditambah dengan pengurangan pajak penghasilan bagi mereka yang berpenghasilan rendah, mampu mengurangi dampak yang diakibatkan oleh inflasi dan kredit konsumsi yang makin ketat.

"Tingginya tingkat inflasi juga akan menurunkan angka konsumsi dalam beberapa bulan ke depan. Namun angka konsumsi diperkirakan akan tumbuh kembali pada 2014 saat inflasi telah mereda. Berbagai pembelanjaan terkait pemilihan umum legislatif dan presiden tahun depan juga diperkirakan akan membantu mendorong angka konsumsi pada tengah tahun depan," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Whats New
Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Whats New
Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Whats New
Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Whats New
Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Whats New
Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Rilis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com