Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkeu: Penyelesaian Inalum Mundur di 30 November

Kompas.com - 25/10/2013, 17:36 WIB
Didik Purwanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan, penyelesaian pengambilalihan PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) kembali akan mundur.

Chatib memperkirakan penyelesaiannya akan terjadi pada 30 November 2013. Seharusnya, proses penyelesaian pengambilalihan Inalum dari Nippon Asahan Aluminium (NAA) ini harus selesai pada hari ini.

Namun semalam DPR terpaksa menunda kesepakatan bersama antara pemerintah dengan DPR terkait nilai dana pengambilalihan Inalum itu.

"Soal Inalum, belum selesai, kita masih menungggu. Belum tahu dari DPR, mungkin 30 November 2013," kata Chatib saat ditemui di Gedung DPR Jakarta, Jumat (25/10/2013).

Hingga saat ini, proses pengambilalihan kembali Inalum sudah mendapat persetujuan dari Komisi VII dan Komisi VI. Namun untuk Komisi XI DPR, pemerintah belum mendapat persetujuan karena memang rapat yang seharusnya dilakukan semalam ternyata tidak kuorum. Sehingga DPR memilih untuk menunda rapat tersebut.

"Di Komisi XI, kalau persetujuan baru, kita maju di tanggal itu. Tentu pemerintah akan patuh," tambahnya.

Pemerintah masih optimistis Inalum akan kembali ke tangan Indonesia pada 1 November 2013 mendatang. Pemerintah menugaskan Kementerian Perindustrian untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Saat ini pemerintah dan pihak Jepang bersepakat membeli kembali Inalum seharga 588 juta dollar AS atau sekitar Rp 6,1 triliun. Nilai ini sebenarnya masih jauh dari harga yang diminta Jepang sebelumnya, 626 juta dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dukung Ekosistem Urban Terintegrasi, Bank Mandiri Perkuat Kemitraan dengan Lippo Group

Dukung Ekosistem Urban Terintegrasi, Bank Mandiri Perkuat Kemitraan dengan Lippo Group

Whats New
OJK: Proses Merger Bank MNC dan Nobu Masih Lanjut, Saat Ini Tahap 'Cross Ownership'

OJK: Proses Merger Bank MNC dan Nobu Masih Lanjut, Saat Ini Tahap "Cross Ownership"

Whats New
Kondisi Perekonomian Global Membaik, BI Pertahankan Suku Bunga Acuan 6,25 Persen

Kondisi Perekonomian Global Membaik, BI Pertahankan Suku Bunga Acuan 6,25 Persen

Whats New
Indonesia Mampu Menghasilkan Karet Lebih Besar daripada Amerika Serikat

Indonesia Mampu Menghasilkan Karet Lebih Besar daripada Amerika Serikat

Whats New
Citi Indonesia Cetak Laba Bersih Rp 665,9 Miliar pada Kuartal I-2024

Citi Indonesia Cetak Laba Bersih Rp 665,9 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Perkebunan Karet Besar di Indonesia Banyak Dijumpai di Mana?

Perkebunan Karet Besar di Indonesia Banyak Dijumpai di Mana?

Whats New
Hampir 10 Juta Gen Z Nganggur, Menyingkap Sisi Gelap Generasi Z

Hampir 10 Juta Gen Z Nganggur, Menyingkap Sisi Gelap Generasi Z

Whats New
Ada Relaksasi Aturan Impor, Menkop Berharap Bisnis UMKM Tidak Terganggu

Ada Relaksasi Aturan Impor, Menkop Berharap Bisnis UMKM Tidak Terganggu

Whats New
Pesawat SQ321 Alami Turbulensi, Ini Kata CEO Singapore Airlines

Pesawat SQ321 Alami Turbulensi, Ini Kata CEO Singapore Airlines

Whats New
10 Daerah Penghasil Karet Terbesar di Indonesia

10 Daerah Penghasil Karet Terbesar di Indonesia

Whats New
5 Dekade Hubungan Indonesia-Korsel, Kerja Sama Industri, Perdagangan, dan Transisi Energi Meningkat

5 Dekade Hubungan Indonesia-Korsel, Kerja Sama Industri, Perdagangan, dan Transisi Energi Meningkat

Whats New
Negara Penghasil Karet Terbesar Ketiga di Dunia adalah Vietnam

Negara Penghasil Karet Terbesar Ketiga di Dunia adalah Vietnam

Whats New
OJK Cabut Izin BPR Bank Jepara Artha di Jawa Tengah

OJK Cabut Izin BPR Bank Jepara Artha di Jawa Tengah

Whats New
Efek Taylor Swift, Maskapai Penerbangan Catat Lonjakan Perjalanan Udara ke Eropa

Efek Taylor Swift, Maskapai Penerbangan Catat Lonjakan Perjalanan Udara ke Eropa

Whats New
Bukan Hanya Bitcoin, Aset Kripto 'Alternatif' Juga Kian Menguat

Bukan Hanya Bitcoin, Aset Kripto "Alternatif" Juga Kian Menguat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com