Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pialang Indonesia Rambah Investor Asing

Kompas.com - 17/11/2013, 19:25 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Animo investor asing terhadap pialang Indonesia di Bursa Berjangka Jakarta cukup besar, terutama dalam melakukan transaksi perdagangan valuta asing alias foreign exchange (Forex). Hal ini seiring dengan perdagangan bursa berjangka yang sudah bisa dilakukan secara online.

“Perdagangan valuta asing yang paling banyak transaksinya itu dalam bentuk euro, dan poundsterling,” tutur Presiden Direktur PT Jalatama Artha Berjangka (JAB) Jacob Ongkowidjojo, bertemu dengan Kompas.com, di Jakarta, Jumat (15/11/2013).

Namun, Jacob tak menyebut secara rinci berapa volume transaksi Forex tersebut. Dari tahun 2000 hingga sekarang, salah satu member dari Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) itu mencatat sebanyak hampir 30.000 investor melakukan trading lewat JAB.

Sejak 2011, JAB mulai merambah ke luar negeri. Adapun investor yang bertransaksi lewat JAB masih berasal dari regional ASEAN, seperti Singapura, dan Malaysia. Dan, hingga sekarang investor asing yang melakukan trading tercatat sekitar 150 investor.

Jacob mengatakan, investor asing tersebut umumnya melakukan perdagangan bursa berjangka lewat online.

Ditanya rencana pembukaan kantor cabang di luar negeri agar lebih banyak menggaet investor asing, ia mengatakan saat ini otoritas belum mengeluarkan kebijakan perihal tersebut.

“Saat ini belum ada (kantor cabang asing), karena toh kita sudah online. Kalaupun ada karena kebutuhan konsumen yang ingin berkonsultasi, kita ada kerjasama service saja, seperti di Malaysia. Di China baru kita jajaki. Karena saat ini pun otoritas kita belum mengeluarkan kebijakan,” jelas Jacob.

Di sisi lain, untuk menambah jumlah investor sekaligus volume transaksi, akhir tahun lalu otoritas Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) mengeluarkan regulasi tentang transaksi mini dan transaksi desimal.  Menurut Jacob, kebijakan tersebut akan direview pada akhir November 2013.

Sebelumnya, untuk bisa melakukan transaksi forex di bursa berjangka Jakarta, pembukaan akun di JAB sendiri dipatok mulai dari Rp 100 juta. Namun, dengan regulasi tersebut, kini masyarakat yang berminat bermain di bursa berjangka bisa mengambil transaksi mini (multilateral) dan transaksi desimal (bilateral).

Transaksi mini bisa dilakukan dengan minimum deposit 500 dollar AS atau setara Rp 5 juta (konversi tetap 1 dollar AS = Rp 10.000). Sementara, transaksi desimal bisa dilakukan dengan minimum trade 0,1 lot.

“Dibentuk transaksi mini itu untuk menjembatani minat pasar, seiring dengan pertumbuhan industri berjangka. Pertama kali muncul transaksi desimal itu dari luar negeri. Sehingga jika pialang Indonesia tidak memfasilitasi, pasar akan mencari ke luar,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com