Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Utang Luar Negeri Terus Melambat

Kompas.com - 21/11/2013, 05:01 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Bank Indonesia mencatat pertumbuhan utang luar negeri Indonesia pada September 2013 melambat dibandingkan pertumbuhan pada periode Januari-Agustus 2013. Saat ini, utang luar negeri Indonesia tercatat lebih dari Rp 3.000 triliun, dengan proporsi 29,2 persen pendapatan domestik bruto.

"Posisi ULN Indonesia pada September 2013 tercatat 259,9 miliar dollar AS atau tumbuh 6,7 persen dibandingkan tahun lalu," tulis Bank Indonesia dalam siaran pers-nya, Rabu (20/11/2013) malam. Dengan kurs tengah Bank Indonesia pada level Rp 11.631 per dollar AS, total utang luar negeri tersebut setara lebih dari Rp 3.022 triliun.

Rata-rata pertumbuhan utang luar negeri pada September 2013 melambat dibandingkan rerata pertumbuhan selama Januari hingga Agustus 2013. Sebelumnya, utang luar negeri rata-rata tumbuh 8,8 persen.

Perlambatan utang ini terjadi pada sektor publik maupun swasta. Di sektor publik, per September 2013 tercatat utang luar negeri mencapai 123,2 miliar dollar AS, tumbuh 2,1 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu. Pertumbuhan ini lebih lambat dari rata-rata Januari sampai Agustus 2013, yang tercatat sebesar 4,4 persen.

Adapun utang luar negeri sektor swasta, per September 2013 tercatat 136,7 miliar dollar AS, tumbuh 11,1 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu. Rata-rata Januari sampai Agustus 2013 adalah 13,4 persen.

Komposisi

Berdasarkan komposisi, utang luar negeri Indonesia per September 2013 didominasi utang jangka panjang. Dari total utang luar negeri saat ini, 212,8 miliar dollar di antaranya, sekitar 81,9 persen total utang, adalah utang jangka panjang. Selebihnya, 47,1 miliar dollar AS merupakan utang jangka pendek.

Pertumbuhan utang luar negeri jangka panjang per September 2013 tercatat 4,2 persen. Angka pertumbuhan ini lebih rendah dari rerata pertumbuhan Januari hingga Agustus 2013 sebesar 7,1 persen.

Sementara pertumbuhan utang luar negeri jangka pendek tumbuh 19,2 persen, melejit dari rerata pertumbuhan Januari hingga Agustus 2013 yang tercatat 17,5 persen. Lonjakan utang luar negeri jangka pendek ini, menurut Bank Indonesia, didorong oleh utang sektor swasta kepada perusahaan afiliasinya.

Bank Indonesia menyatakan perlambatan utang luar negeri ini sejalan dengan perlambatan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Rasio utang luar negeri per September 2013 terhadap pendapatan domestik bruto mencapai 29,2 persen.

Proporsi utang tersebut menurut Bank Indonesia masih berada pada rentang yang aman berdasarkan praktik internasional. Meski demikian, Bank Indonesia menyatakan pula tetap akan memantau perkembangan utang luar negeri Indonesia, terutama utang jangka pendek dari sektor swasta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Karier.mu dan Women’s World Banking Luncurkan Modul Kapabilitas Keuangan dan Digital, Bisa Diakses Gratis

Karier.mu dan Women’s World Banking Luncurkan Modul Kapabilitas Keuangan dan Digital, Bisa Diakses Gratis

Whats New
Bersama Mentan Amran, Presiden Jokowi Lakukan Peninjauan Program Pompanisasi di Kotawaringin Timur

Bersama Mentan Amran, Presiden Jokowi Lakukan Peninjauan Program Pompanisasi di Kotawaringin Timur

Whats New
IHSG Menguat di Akhir Sesi, Rupiah Koreksi

IHSG Menguat di Akhir Sesi, Rupiah Koreksi

Whats New
Membandingkan Anggaran Makan Siang Gratis Rp 71 Triliun dengan Pembangunan IKN

Membandingkan Anggaran Makan Siang Gratis Rp 71 Triliun dengan Pembangunan IKN

Whats New
Badan Bank Tanah Targetkan Peningkatan Aset Lahan 23.000 Hektar Tahun Ini

Badan Bank Tanah Targetkan Peningkatan Aset Lahan 23.000 Hektar Tahun Ini

Whats New
Surge dan Arsari Group Sepakati Kerja Sama Penyediaan Akses Internet Masyarakat

Surge dan Arsari Group Sepakati Kerja Sama Penyediaan Akses Internet Masyarakat

Whats New
2 Solusi Lupa PIN ATM BNI, Bisa dari HP Antiribet

2 Solusi Lupa PIN ATM BNI, Bisa dari HP Antiribet

Spend Smart
Mandiri Energi, Dusun di Cilacap Ini Andalkan Listrik dari Tenaga Surya

Mandiri Energi, Dusun di Cilacap Ini Andalkan Listrik dari Tenaga Surya

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Infrastruktur Telko SUPR Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 3,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Infrastruktur Telko SUPR Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 3,8 Persen

Whats New
Menko Airlangga Yakini Kinerja Kemenko Perekonomian pada 2025 Mampu Maksimalkan Transformasi Ekonomi Menyeluruh

Menko Airlangga Yakini Kinerja Kemenko Perekonomian pada 2025 Mampu Maksimalkan Transformasi Ekonomi Menyeluruh

Whats New
Bank Tanah Siapkan 150 Hektar di IKN untuk Polri

Bank Tanah Siapkan 150 Hektar di IKN untuk Polri

Whats New
Bank Tanah Sediakan 1.750 Hektar untuk Relokasi Kampung Nelayan Terdampak IKN

Bank Tanah Sediakan 1.750 Hektar untuk Relokasi Kampung Nelayan Terdampak IKN

Whats New
2 Cara Ganti PIN ATM BCA, Bisa lewat HP?

2 Cara Ganti PIN ATM BCA, Bisa lewat HP?

Spend Smart
Akhiri Dugaan Monopoli, KPPU Terima Perubahan Antarmuka Jasa Logistik di Aplikasi Shopee

Akhiri Dugaan Monopoli, KPPU Terima Perubahan Antarmuka Jasa Logistik di Aplikasi Shopee

Whats New
Injourney Catat Laba Rp 1,1 Triliun Sepanjang Tahun 2023

Injourney Catat Laba Rp 1,1 Triliun Sepanjang Tahun 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com