Menurut Franky, potensi Indonesia sebagai pasar merupakan keniscayaan karena besarnya kelas menengah di negeri ini. ”Tidak bisa tidak, Indonesia menjadi target pasar. Namun, jangan sampai ketika sudah menjadi target tersebut industri dalam negeri justru mati. Inilah mengapa kepentingan nasional harus dikedepankan,” ujarnya.
Secara terpisah, Wakil Menteri Perindustrian Alex Retraubun mengatakan, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong pengembangan IKM dan penciptaan wirausaha baru.
”Langkah ini untuk meningkatkan daya saing dan mengantisipasi pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015,” kata Alex saat membacakan sambutan Menteri Perindustrian MS Hidayat pada pembukaan Jakarta IKM Expo V Tahun 2013.
Indonesia sebagai pasar terbesar di ASEAN berpotensi dibanjiri barang, jasa, dan tenaga kerja dari negara tetangga. Membanjirnya barang memang akan menjadikan konsumen mendapat banyak alternatif barang.
Meski demikian, kata Alex, nilai tambah akan didapat jika produk-produk Indonesia dapat mengisi pasar di negara tetangga. Bertambahnya produksi domestik akan mendorong serapan tenaga kerja, meningkatkan investasi, dan berujung pada pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan penduduk.
Dari data Kemenperin, ada 3,9 juta unit IKM yang menyerap 9,14 juta tenaga kerja di Indonesia. Sekitar 75 persen IKM berkembang di Jawa dan sisanya di luar Jawa. Pemerintah mengharapkan porsi IKM di luar Jawa dapat ditingkatkan dari 25 persen menjadi 40 persen pada tahun 2014. (CAS)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.