Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Masih Dibayangi "Tapering Off"

Kompas.com - 04/12/2013, 08:16 WIB
Robertus Benny Dwi Koestanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Kekuatan nilai tukar rupiah kembali diuji pada perdagangan Rabu (4/12/2013) ini. Penguatan rupiah dalam jangka pendek berhadapan dengan tekanan penguatan dollar AS karena perbaikan data perekonomian AS.

Laju rupiah berhasil bertahan menguat pada Selasa (3/12/2013) dengan masih adanya respons pelaku pasar terhadap rilis data-data makroekonomi yang dikeluarkan BPS sehari sebelumnya.

Akan tetapi, menurut riset Trust Securities, penguatan yang terjadi mulai terbatas dengan kembalinya sentimen tapering off yang membuat laju dollar AS kembali meningkat, dan juga mulai adanya spekulasi akan meningkatnya kebutuhan dollar AS menjelang akhir tahun. Laju rupiah kemarin dapat bertahan di atas target support Rp 11.978 per dollar AS.

Hari ini rentang rupiah diproyeksikan berada di level Rp 11.910-Rp 11.810 per dollar AS (kurs tengah BI).

Pekan ini, gelontoran data ekonomi AS dan Uni Eropa masih akan datang. Sebelum data nonfarm payrolls dan unemployment rate AS diumumkan pada Jumat (6/12/2013) malam, pada malam ini waktu Indonesia akan datang data penjualan kendaraan bermotor AS, dan pengumuman suku bunga acuan Bank Sentral Eropa (ECB Rate) dan jobless claims besok malam.

Riset Samuel Sekuritas memperkirakan, unemployment rate bakal turun ke 7,2 persen, sementara nonfarm payrolls diperkirakan lebih rendah dari sebelumnya. Data AS yang membaik akan mendorong penguatan Dollar Index. Kuatnya dollar akan mendorong pelemahan rupiah dan IHSG pada pekan ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mudah, Begini Cara Cek Saldo JHT BPJS Ketenagakerjaan via Aplikasi JMO

Mudah, Begini Cara Cek Saldo JHT BPJS Ketenagakerjaan via Aplikasi JMO

Whats New
OJK: Portofolio Investasi Dana Pensiun Masih Didominasi Instrumen SBN

OJK: Portofolio Investasi Dana Pensiun Masih Didominasi Instrumen SBN

Whats New
Capex Adalah: Pengertian, Jenis, Contoh, dan Cara Menghitungnya

Capex Adalah: Pengertian, Jenis, Contoh, dan Cara Menghitungnya

Earn Smart
Prospek Reksadana Campuran Dinilai Masih Menarik, Ini Alasannya

Prospek Reksadana Campuran Dinilai Masih Menarik, Ini Alasannya

Whats New
Pemerintah Kantongi Rp 21,36 Triliun dari Lelang 7 Seri Surat Utang Negara

Pemerintah Kantongi Rp 21,36 Triliun dari Lelang 7 Seri Surat Utang Negara

Whats New
OJK Tindak 45 Iklan Keuangan yang Langgar Aturan pada Kuartal I-2024

OJK Tindak 45 Iklan Keuangan yang Langgar Aturan pada Kuartal I-2024

Whats New
Asosiasi Vape Gencarkan Edukasi untuk Kurangi Kebiasaan Merokok

Asosiasi Vape Gencarkan Edukasi untuk Kurangi Kebiasaan Merokok

Whats New
Cara Resign dari Pekerjaan dengan Sopan dan Tanpa Drama

Cara Resign dari Pekerjaan dengan Sopan dan Tanpa Drama

Work Smart
PGN Saka Resmi Perpanjang Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas di IPA Convex 2024

PGN Saka Resmi Perpanjang Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas di IPA Convex 2024

Whats New
MSIG Life Bayar Klaim Meninggal Dunia dan Kesehatan Rp 164 Miliar per Kuartal I 2024

MSIG Life Bayar Klaim Meninggal Dunia dan Kesehatan Rp 164 Miliar per Kuartal I 2024

Whats New
Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Di IPA Convex 2024, Pertamina, Petronas, dan MedcoEnergi Sepakat Prioritaskan Kolaborasi

Di IPA Convex 2024, Pertamina, Petronas, dan MedcoEnergi Sepakat Prioritaskan Kolaborasi

Whats New
Bank Mandiri: Suku Bunga Acuan Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Bank Mandiri: Suku Bunga Acuan Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Whats New
Freeport Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3-S2, Simak Persyaratannya

Freeport Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3-S2, Simak Persyaratannya

Work Smart
Pemerintah Tetapkan 16 PSN Baru, Pelaksanaannya Disebut Tak Butuh APBN

Pemerintah Tetapkan 16 PSN Baru, Pelaksanaannya Disebut Tak Butuh APBN

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com