Head of Fixed Income Research PT Mandiri Sekuritas Handy Yunianto mengatakan karena euforia investment grade serta adanya aliran modal masuk yang kencang, yield surat utang negara (SUN) jadi sangat rendah.
Pada saat itu yield rata-rata hanya 5 persen. Akibatnya, saat ada beberapa faktor yang mendorong kenaikan suku bunga pada tahun 2013, seperti inflasi, kenaikan BI rate, dan pelemahan rupiah menyebabkan investor meminta bunga yang lebih tinggi.
"Kalau kita bicara rata-rata harga obligasi tahun 2013 itu turun sekitar 13 persen. Tapi biasaya kalau pasar misalkan harganya sudah turun, yield-nya kan jauh lebih menarik," ujar Handy, Kamis (19/12/2013).
Tahun 2014 mendatang, lanjut Handy, bila inflasi rendah, maka secara historis pasar obligasi juga akan bagus. Di samping itu, prediksi defisit neraca transaksi berjalan yang menurun berarti juga akan berdampak positif bagi paar obligasi.
"Karena kalau kita bicara yield, yield-nya sudah menarik. Buat investor asing, dia akan melihat currency risknya. Kalau currency risk sudah membaik tentu inflow itu kita harapkan masih akan masuk di tahun 2014," jelas Handy.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.