Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah "Resign" Massal di Pelindo 2 untuk Melawan Perubahan?

Kompas.com - 23/12/2013, 06:45 WIB

Keduanya ada risikonya. Kalau ikut bos, anak buah akan sakit hati dan berpotensi membuka rahasia hidup kita, bahkan membuka aib kita. Tetapi, bos akan memercayai kita, budaya perusahaan bisa lebih mudah dibangun, perubahan ada dalam genggaman.

Lantas bagaimana kalau kita berpaling ke anak buah? Tentu mereka senang dan bos besar akan marah, jabatan kita menjadi taruhannya. Pilihannya hanya dua: diberhentikan atau minta berhenti. Berhenti pun ada 2 cara: mengundurkan diri sendirian atau beramai-ramai. Kalau sendirian, kita akan dituduh macam-macam, tapi kalau beramai-ramai maka bosnyalah yang akan jadi sasaran kemarahan publik. Sederhana saja, bukan?

Uji karat perubahan

Seperti emas, pemimpin perubahan juga ada ukuran karatnya. Semuanya bisa diukur dengan memeriksa sejumlah elemen. Tetapi, ambil saja tiga hal ini: integritas, end-result, dan popularitas.

Integritas tak bisa diukur dari popularitas, bahkan keduanya sangat bertolak belakang. Semakin kuat integritas seseorang, kalau ia memimpin perubahan dalam organisasi tua yang berbudaya guyup, maka sangat mungkin ia akan menjadi tidak populer.

Jadi, integritas dapat dilihat dari kegigihannya menegakkan aturan, dari ada tidaknya bukti-bukti pelanggaran hukum (bukan desas-desus). Dan, integritas hampir pasti berhubungan dengan hasil (end result) yang dicapai.

Sampai di sini saya bisa mengatakan perubahan di PT Pelindo 2 itu riil, setidaknya sama kencangnya dengan yang terjadi di Garuda Indonesia dan PT KAI. Namun, seperti juga RJ Lino (CEO Pelindo 2) yang kini menghadapi ujian dari serikat pekerja dan sebagian kecil jajarannya, Emirsyah Satar dan Ignatius Jonan juga mengalami hal serupa.

Bila ancaman mogok dari SP di Pelindo baru wacana, di Garuda Indonesia mogok kebetulan itu sudah pernah terjadi. Emirsyah Satar pun dituding arogan. Anda mungkin masih ingat saat pilot-pilot yang tergabung dalam Asosiasi Pilot Garuda (APG) melawan.

Dan, terlepas dari kemajuan di PT KAI, saya kira Anda juga tahu banyak mahasiswa UI yang tak menyukai Jonan saat ia menggusur pedagang asongan dari stasiun kereta api. Bahkan, tak banyak penumpang yang senang saat disemprot tinta hitam karena menumpang di atap kereta.

Saya bisa bercerita banyak tentang hal ini, tetapi saya kira penting bagi kita untuk melihat progres yang dicapai di ketiga BUMN itu: servis mereka membaik, GCG juga membaik, regenerasi bergerak cepat, pendapatan (gaji) karyawan meningkat tajam, kepuasan stakeholder meningkat, investasi-investasi baru (belanja modal, capex) terealisasi dengan progresif.

Saya sependapat dengan banyak komentar yang menyayangkan terjadinya resign massal. Padahal, sebagian dari mereka sudah disekolahkan di luar negeri. Tak terbayangkan oleh saya berapa besar ganti rugi yang harus dikembalikan dan hilang kesempatan untuk ikut dalam pesta besar perubahan yang menggetarkan jiwa ini.

Perubahan itu memang pahit dan mengusik rasa nyaman kita. Mengusik solidaritas, membuat yang perasaan “teraniaya”. Tetapi, the show must go on dan harus ada orang yang rela berkorban dan rela tidak populer.

Ayo bangun rasa percaya diri dan kehormatan, bukan solidaritas yang lembek dan lempar batu sembunyi tangan. Yang berani itu tidak akan bertahan dengan kekuatan massa, melainkan kekuatan pribadi dengan pikiran dan fakta. Hadapi saja perubahan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Prajogo Pangestu BREN Targetkan Capex Rp 2,5 Triliun Tahun Ini

Emiten Prajogo Pangestu BREN Targetkan Capex Rp 2,5 Triliun Tahun Ini

Whats New
KKP Tangkap 2 Kapal Ikan Pelaku Penyelundupan Manusia di Perairan Teluk Kupang

KKP Tangkap 2 Kapal Ikan Pelaku Penyelundupan Manusia di Perairan Teluk Kupang

Whats New
Pengeluaran Masyarakat untuk Bayar Utang Kembali Meningkat

Pengeluaran Masyarakat untuk Bayar Utang Kembali Meningkat

Whats New
IHSG Berakhir di Zona Hijau , Rupiah Melemah

IHSG Berakhir di Zona Hijau , Rupiah Melemah

Whats New
Rugi Sepatu Bata Bengkak 79,6 Persen Sepanjang 2023

Rugi Sepatu Bata Bengkak 79,6 Persen Sepanjang 2023

Whats New
Dilapokan ke KPK karena Dugaan Laporan Kekayaan Tidak Wajar, Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan

Dilapokan ke KPK karena Dugaan Laporan Kekayaan Tidak Wajar, Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan

Whats New
Simak 10 Jenis Pekerjaan 'Work From Anywhere' Paling Dicari Perusahaan pada 2024

Simak 10 Jenis Pekerjaan "Work From Anywhere" Paling Dicari Perusahaan pada 2024

Work Smart
Ingin Sukses? Hindari Tiga Kalimat Toksik Ini!

Ingin Sukses? Hindari Tiga Kalimat Toksik Ini!

Work Smart
Mendagri: Manajemen Tata Kelola Bawang Putih Kurang Bagus

Mendagri: Manajemen Tata Kelola Bawang Putih Kurang Bagus

Whats New
Kurs Rupiah 13 Mei 2024 di Bank Mandiri hingga BRI

Kurs Rupiah 13 Mei 2024 di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Perluas Pasar ke Kancah Global, Bea Cukai Lepas Ekspor Produk Tenggiri dan Tuna Senilai 239.000 Dollar AS

Perluas Pasar ke Kancah Global, Bea Cukai Lepas Ekspor Produk Tenggiri dan Tuna Senilai 239.000 Dollar AS

Whats New
Populasi Ikan Belida Terancam, KKP Lakukan Pendataan

Populasi Ikan Belida Terancam, KKP Lakukan Pendataan

Whats New
Staf Jokowi Bantah Mahalnya Harga Bawang Putih karena Harga Impor yang Tinggi dari China

Staf Jokowi Bantah Mahalnya Harga Bawang Putih karena Harga Impor yang Tinggi dari China

Whats New
Bank Sampoerna Cetak Laba Bersih Rp 26,3 Miliar pada Kuartal I 2024

Bank Sampoerna Cetak Laba Bersih Rp 26,3 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Perumnas Bangun Hunian Modern di Cengkareng untuk Milenial

Perumnas Bangun Hunian Modern di Cengkareng untuk Milenial

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com