Kinerja perseroan sepanjang tahun lalu ditopang oleh penyaluran kredit, yang diimbangi dengan tingkat rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) rendah.
Hingga akhir 2013, penyaluran kredit perseroan mencapai Rp 46,1 triliun atau tumbuh 19 persen dari Rp 38,8 triliun pada 31 Desember 2012. Adapun NPL netto BTPN tercatat sebesar 0,38 persen pada akhir tahun lalu.
“Kami bersyukur tetap bisa bertumbuh baik di tengah situasi perekonomian yang cukup menantang, terutama di semester II-2013. Pertumbuhan kredit BTPN ini juga sejalan dengan harapan akan terciptanya fundamental perekonomian nasional yang sehat dan kuat,” kata Jerry Ng, Direktur Utama BTPN dalam keterangan resminya, Selasa (18/2/2014).
Sementara itu, total aset BTPN pada akhir 2013 tercatat tumbuh 18 persen (yoy) dari Rp59,1 triliun pada akhir 2012 menjadi Rp 69,7 triliun.
Jerry menjelaskan, kondisi perekonomian nasional di sepanjang semester II-2013 dibayangi oleh inflasi tinggi, kenaikan suku bunga acuan dan perkembangan ekonomi global yang sangat dinamis.
“Kami menyambut baik langkah regulator dan pemerintah dalam memperbaiki fundamental perekonomian. Kami optimistis, industri akan bertumbuh lagi dengan kualitas yang lebih baik,” lanjut Jerry.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.