Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bayar Utang, Google Terbitkan Obligasi Rp 11,8 Triliun

Kompas.com - 22/02/2014, 10:40 WIB


NEW YORK, KOMPAS.com -
Setelah absen selama tiga tahun, Google Inc. kembali menjual surat utang. Nilai emisi obligasi raksasa Internet ini 1 miliar dollar AS atau sekitara Rp 11,8 triliun (kurs Rp 11.800 per dollar AS). Padahal, di sisi lain, Google memiliki kas di rekor tertinggi yaitu lebih dari 60 miliar dollar AS (Rp 708 triliun).

Pemilik mesin pencari terbesar di dunia ini menerbitkan surat utang bertenor 10 tahun dengan kupon 3,375 persen. Kupon itu lebih tinggi 62,5 basis poin daripada surat utang pemerintah Amerika Serikat (AS) yang bertenor sama. Bank of America, Goldman Sachs Group dan Morgan Stanley menjadi pengelola penawaran obligasi Google tersebut.

Manajemen Google menjelaskan, penggunaan dana hasil penerbitan obligasi itu untuk membiayai kembali (refinancing) utang obligasi senilai 1 miliar dollar AS dengan kupon 1,25 persen. Surat utang tersebut jatuh tempo 19 Mei 2014.

Google lebih memilih berutang lagi untuk melunasi obligasi tersebut ketimbang mengurangi isi kasnya yang mencapai 60,7 miliar dollar AS. Pendiri Google, Larry Page, tampaknya akan memakai kas internal untuk menggenjot investasi di perangkat Internet, layanan bisnis dan aplikasi bergerak. "Google selalu konsisten mengatakan bahwa kas yang besar adalah senjata strategis untuk menghadapi laju inovasi dan pilihan investasi," kata Morningstar Inc. dalam sebuah laporan, Jumat (21/2/2014).

Morningstar juga menilai Google akan tetap konservatif dalam memperlakukan neraca keuangannya. Di sisi lain, Gogle tetap mempertahankan akses ke pasar modal untuk meningkatkan fleksibilitas keuangannya.

Google mendapatkan peringkat Aa2 dari lembaga pemeringkat Moody's Investors Service dan setara AA di Standard & Poor’s. 

Google menghimpun pendanaan eksternal lantaran risiko kredit korporasi cenderung menurun. Indikasinya, The Markit CDX North American Investment Grade Index, sebuah patokan credit-default swap (CDS) yang digunakan untuk lindung nilai atau untuk berspekulasi pada kredit, menurun 1,5 basis poin menjadi 64,7 basis poin di pasar New York. Angka itu menyusut dari posisi sehari sebelumnya yang sebesar 66,2 basis poin, level penutupan tertinggi sejak 10 Februari 2014.

Sebagai informasi saja, rata-rata imbal hasil (yield) surat utang dengan tenor yang sama, mulai dari surat utang Apple Inc hingga International Business Machines Corp, sebesar 2,3 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com