JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi mengatakan, pihaknya belum diajak pemerintah untuk berdiskusi terkait proyek pengembangan sawah menggunakan teknologi dari China di Kalimantan Tengah.
Meski demikian, Bayu mengatakan, Bulog siap menjadi pembeli gabah dari sawah yang dikelola menggunakan teknologi dari China tersebut.
"Bulog siap kalau diminta untuk menjadi offtaker-nya, sama sekali enggak ada masalah, kita punya kemampuan untuk itu," kata Bayu dalam acara Halal Bihalal Perum Bulog di Jakarta, Kamis (25/4/2024).
Baca juga: Luhut Ungkap China Mau Kembangkan Sawah Padi di Kalteng
"Jadi kita tunggu bagaimana teknisnya nanti tapi kalau posisinya Bulog untuk menjadi pembeli, kita siap," ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan bahwa China bersedia untuk mengembangkan pertanian di Kalimantan Tengah (Kalteng) dengan memberikan teknologi padinya, dan akan memulai proyek ini pada Oktober 2024.
“Kita (Indonesia) minta mereka (China) memberikan teknologi padi mereka, di mana mereka sudah sangat sukses menjadi swasembada. Mereka bersedia,” ujar Luhut dikutip dari Antara, Minggu (21/4/2024).
Baca juga: Kementan Pompanisasi Sawah Tadah Hujan di Banten
Kesepakatan tersebut merupakan salah satu hasil dari Pertemuan Ke-4 High Level Dialogue and Cooperation Mechanism (HDCM) RI–RRT di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Jumat (19/4/2024).