Samuel Sekuritas Indonesia mencatat, di tengah tren pelemahan dollar, kurs rupiah NDF menguat hingga Rp 11.633 per dollar AS sore kemarin. Penguatan rupiah yang lebih tinggi dari mata uang rekan dagang memberi pesan bahwa faktor fundamental perbaikan neraca transaksi berjalan masih tersisa.
Sampai dini hari tadi, dollar masih tertekan walaupun hanya tipis. Belum ada sentimen yang membuat dollar bisa bangkit kembali pagi ini, sehingga rupiah diproyeksikan masih akan terjaga di levelnya sekarang.
Namun, yield SUN kembali naik seiring dengan naiknya yield US Treasury. Yield SUN tenor 10 tahun beranjak dari titik terendahnya semenjak awal November di 8,3 persen sejalan dengan yield US Treasury yang mulai naik ke 2,74 persen.
Beberapa data yang akan mempengaruhi pasar pada hari ini di antaranya Leading Economy Index China, dan pada malam hari pemerintah AS akan merilis data perumahan.
Sementara itu, menurut riset Trust Securities, rupiah juga turut terapresiasi dari peningkatan bertahap capital inflow pada obligasi dalam negeri. Laju rupiah berhasil melampaui resisten di Rp 11.789 per dollar AS. Rupiah diproyeksikan berada di level Rp 11.751-11.712 per dollar AS (kurs tengah BI) hari ini. (BEN)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.