Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemilu Jadi Titik Balik Ekonomi, Pertumbuhan Bisa Mencapai Dua Digit

Kompas.com - 13/03/2014, 07:27 WIB

Raden Pardede menambahkan, guna mencapai pertumbuhan ekonomi 10 persen, Indonesia harus meningkatkan daya saing dengan memangkas biaya tinggi di berbagai area.

Di antaranya dengan menurunkan biaya buruh dengan cara jitu sehingga upah riil yang diterima buruh naik. Caranya adalah dengan kombinasi tepat antara penetapan upah buruh, nilai tukar rupiah, dan stabilitas biaya hidup buruh yang murah.

Selain itu, pemerintah juga harus mempunyai ruang fiskal yang memadai untuk dialokasikan dalam program jaminan sosial, program proyek padat karya desa, stabilisasi harga pangan, dan pembangunan infrastruktur.

Ruang fiskal selama ini kecil. Guna memperbesarnya, pemerintah mesti mengurangi subsidi energi dan meningkatkan rasio pajak. Subsidi energi selama ini menguras 25 persen belanja pemerintah pusat. Sementara rasio pajak selama bertahun-tahun stagnan pada level 12 persen dari produk domestik bruto.

Ekonom Universitas Indonesia, Suahasil Nazarra, mengatakan, sektor industri manufaktur Indonesia harus tumbuh untuk menarik tenaga kerja. Pemerintah harus menggunakan kebijakan lapangan kerja aktif sebagai strategi mengurangi penganggur secara masif.

Menurut Suahasil, pemerintah harus membuat kebijakan yang mampu menyelamatkan 40 persen masyarakat rentan miskin yang berada persis di atas 11 persen kelompok miskin.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi secara terpisah membenarkan, masalah klasik yang menghambat pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai dua digit adalah infrastruktur buruk, pungutan liar, birokrasi perizinan panjang, dan ketidakpastian hukum. Sofjan mengeluhkan sikap pemerintah membuat kebijakan populis dengan menaikkan upah minimum tahun 2012-2014 melebihi kemampuan dunia usaha sehingga sebagian industri padat karya kolaps dan memicu penganggur baru. (LAS/HAM)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Upaya Kemenparekraf Jaring Wisatawan Asing di Korea Selatan

Upaya Kemenparekraf Jaring Wisatawan Asing di Korea Selatan

Whats New
Libur 'Long Weekend', 2 Lintasan Utama ASDP Layani 26.122 Orang dan 125.950 Unit Kendaraan

Libur "Long Weekend", 2 Lintasan Utama ASDP Layani 26.122 Orang dan 125.950 Unit Kendaraan

Whats New
Soroti Kecelakan Bus Pariwisata di Subang, Menparekraf: Kita Butuh Manajemen Krisis yang Efektif

Soroti Kecelakan Bus Pariwisata di Subang, Menparekraf: Kita Butuh Manajemen Krisis yang Efektif

Whats New
OJK: Sektor Jasa Keuangan Nasional Stabil

OJK: Sektor Jasa Keuangan Nasional Stabil

Whats New
Sentimen Konsumen di AS Melemah Imbas Inflasi dan Tingkat Bunga Tinggi

Sentimen Konsumen di AS Melemah Imbas Inflasi dan Tingkat Bunga Tinggi

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Pengusaha: Pabrik Ada di Daerah dengan UMK Tinggi..

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Pengusaha: Pabrik Ada di Daerah dengan UMK Tinggi..

Whats New
OJK Sebut Perbankan Masih Optimistis Cetak Pertumbuhan Kredit 'Double Digit'

OJK Sebut Perbankan Masih Optimistis Cetak Pertumbuhan Kredit "Double Digit"

Whats New
9 Tips untuk Menjadi Kandidat yang Disukai dalam Wawancara Kerja

9 Tips untuk Menjadi Kandidat yang Disukai dalam Wawancara Kerja

Work Smart
Blak-blakan Emiten Prajogo Pangestu BREN soal Harga Saham yang Terus Menanjak

Blak-blakan Emiten Prajogo Pangestu BREN soal Harga Saham yang Terus Menanjak

Whats New
Banyak BPR Tutup, OJK: Tidak Mungkin Kami Selamatkan...

Banyak BPR Tutup, OJK: Tidak Mungkin Kami Selamatkan...

Whats New
Harga Bawang Putih Masih Tinggi, KSP Bakal Panggil Para Importir

Harga Bawang Putih Masih Tinggi, KSP Bakal Panggil Para Importir

Whats New
Berantas 'Bus Bodong', PO yang Langgar Aturan Harus Disanksi Tegas

Berantas "Bus Bodong", PO yang Langgar Aturan Harus Disanksi Tegas

Whats New
Wamen BUMN Ungkap Ada Wacana Kementerian Perumahan

Wamen BUMN Ungkap Ada Wacana Kementerian Perumahan

Whats New
Pemerintah Kaji Skema KPR Subsidi Buat Pekerja Gaji Rp 8 Juta-Rp 15 Juta

Pemerintah Kaji Skema KPR Subsidi Buat Pekerja Gaji Rp 8 Juta-Rp 15 Juta

Whats New
Emiten Prajogo Pangestu BREN Targetkan Capex Rp 2,5 Triliun Tahun Ini

Emiten Prajogo Pangestu BREN Targetkan Capex Rp 2,5 Triliun Tahun Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com