Pelemahan ini diklaim AAJI karena pelemahan ekonomi dunia dan gejolak pasar saham sepanjang tahun 2013. Meskipun demikian, AAJI mencatat peningkatan jumlah tertanggung sebesar 92,5 persen pada tahun 2013 dari 45,77 juta orang menjadi 88,13 juta orang. Jumlah tertanggung individu tumbuh 24 persen, sementara jumlah tertanggung kumpulan tumbuh 114,2 persen menjadi 74,51 juta orang.
"Pertumbuhan jumlah tertanggung merupakan sinyal positif untuk perkembangan industri asuransi jiwa yang akan terus tumbuh, meski terjadi perlambatan pertumbuhan premi baru" kata Ketua Umum AAJI Hendrisman Rahim dalam konferensi pers di kantornya, Kamis (13/3/2014).
Lebih lanjut, Hendrisman menyatakan, pertumbuhan ini menandakan nasabah semakin paham mengenai pentingnya asuransi jiwa dalam memberikan perlindungan pada saat paling dibutuhkan. Karenanya, lanjut dia, AAJI bersama 47 anggotanya, berkomitmen untuk terus memberi perlindungan kepada masyarakat.
AAJI pun mencatat industri mampu mempertahankan pertumbuhan pendapatan premi, yang tercatat tumbuh 5,8 persen menjadi Rp 11,93 triliun. Pertumbuhan itu didorong peningkatan pendapatan total premi lanjutan dari Rp 32,72 triliun menjadi Rp 42,2 triliun atau tumbuh 29 persen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.