"Jadi saya merasa kalau masih ada pandangan current account deficit masih di kisaran 3 persen dan bukan 2,5 persen, ini harus merupakan komitmen (masukan) buat kita untuk perbaiki kinerja," kata Agus di Jakarta, Kamis (13/3/2014).
Selain memperkirakan defisit neraca berjalan di kisaran 2,5 persen, BI memprediksikan indeks harga konsumen (inflasi) tahun ini akan berada di kisaran 4,5 persen plus minus 1 persen. Agus juga mengatakan, perekonomian Indonesia tahun ini semakin sehat. Ini didorong dengan kebijakan fiskal dan moneter yang diterapkan.
Sepanjang tahun lalu perekonomian Indonesia mengalami turbulensi akibat perekonomian global, yang menyeret perlambatan ekonomo China, partner pasar terbesar Indonesia. Namun demikian, kuartal terakhir tahun lalu perekonomian sudah lebih baik. "BI akan meneruskan agar perekonomian Indonesia makin sehat," kata Agus.
Meskipun pada Januari lalu neraca perdagangan sedikit mengalami penurunan, namun pasar keuangan dan pasar modal Indonesia diperkirakan semakin baik. Indikasinya kata Agus, dengan semakin banyaknya modal asing langsung yang masuk ke Indonesia.
Ini, kata dia juga mencerminkan bahwa internasional masih memandang positif pasar keuangan dan pasar modal di Indonesia. Sementara itu, lembaga pemeringkat FitchRatings menyebutkan, cad Indonesia tahun ini bakal mencapai 3,1 persen, jauh lebih tinggi dibanding taksiran BI.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.