Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Insiden MH370, Malaysia Airlines Makin "Berdarah-darah"

Kompas.com - 26/03/2014, 20:59 WIB

HONG KONG, KOMPAS.com — Malaysia Airlines diperkirakan bakal membutuhkan uluran tangan Pemerintah Malaysia melalui bail out guna menyelamatkan keberlangsungan bisnis maskapai tersebut, yang diperkirakan makin berdarah-darah setelah insiden hilangnya MH370.

Kejadian hilangnya pesawat Boeing 777-200ER tersebut akan semakin membenamkan kinerja keuangan perusahaan. Hal ini karena sebelum kasus tersebut perseroan sebenarnya telah menderita kerugian yang cukup besar.

Sejumlah analis menyebutkan masa depan bisnis Malaysia Airlines akan sangat tergantung pada upaya penyelamatan yang dilakukan oleh Pemerintah Malaysia.

"Sebagaimana di beberapa negara yang memiliki maskapai nasional, posisi Malaysia Airlines benar-benar penting untuk mendukung kegiatan wisata, mengangkut kargo, serta menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang banyak," ujar analis transportasi dari Credit Suisse, Timothy Ross, sebagaimana dikutip dari CNN Money, Rabu (26/3/2014).

"Namun pertanyaannya adalah, seberapa besar Malaysia Airlines membutuhkan bantuan dari negara? Dan bantuan apa yang akan diberikan Pemerintah Malaysia kepada maskapai itu? Lantas, apakah langkah itu bisa diterima, ketika Malaysia Airlines telah menjadi perusahaan publik yang terdaftar di bursa efek?" lanjutnya.

Sementara itu, pejabat Kementerian Transportasi Malaysia Hishammuddin Hussein tidak memberikan jawaban saat ditanya mengenai kemungkinan bail out pemerintah terhadap Malaysia Airlines. Dia mengemukakan, yang menjadi fokus saat ini adalah mencari pesawat yang hilang.

Saat ini Malaysia Airlines menghadapi ketatnya kompetisi di antara maskapai yang ada di wilayah ASEAN, termasuk maskapai budget AirAsia yang selama ini mampu menawarkan tarif yang jauh lebih murah.

Malaysia Airlines menjalankan strategi usaha dengan cara menggenjot penjualan tiket, ketimbang menaikkan harganya. Selain itu, perseroan juga menghapuskan sejumlah rute penerbangan jarak jauh untuk menjaga biaya operasional agar tidak membengkak.

Namun, strategi itu tidak pernah membuahkan hasil. Beratnya kompetisi telah memaksa maskapai ini selalu mencatatkan rugi dalam tiga tahun berturut-turut, dengan total kerugian lebih dari 1,3 miliar dollar AS.

Seiring dengan terjadinya insiden MH370, para investor mulai kehilangan kepercayaannya terhadap bisnis yang dijalankan Malaysia Airlines. Apalagi, perseroan juga akan menghadapi tuntutan dengan nilai cukup besar untuk membayar kerugian kepada para keluarga korban.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bersama Mentan Amran, Presiden Jokowi Lakukan Peninjauan Program Pompanisasi di Kotawaringin Timur

Bersama Mentan Amran, Presiden Jokowi Lakukan Peninjauan Program Pompanisasi di Kotawaringin Timur

Whats New
IHSG Menguat di Akhir Sesi, Rupiah Koreksi

IHSG Menguat di Akhir Sesi, Rupiah Koreksi

Whats New
Membandingkan Anggaran Makan Siang Gratis Rp 71 Triliun dengan Pembangunan IKN

Membandingkan Anggaran Makan Siang Gratis Rp 71 Triliun dengan Pembangunan IKN

Whats New
Badan Bank Tanah Targetkan Peningkatan Aset Lahan 23.000 Hektar Tahun Ini

Badan Bank Tanah Targetkan Peningkatan Aset Lahan 23.000 Hektar Tahun Ini

Whats New
Surge dan Arsari Group Sepakati Kerja Sama Penyediaan Akses Internet Masyarakat

Surge dan Arsari Group Sepakati Kerja Sama Penyediaan Akses Internet Masyarakat

Whats New
2 Solusi Lupa PIN ATM BNI, Bisa dari HP Antiribet

2 Solusi Lupa PIN ATM BNI, Bisa dari HP Antiribet

Spend Smart
Mandiri Energi, Dusun di Cilacap Ini Andalkan Listrik dari Tenaga Surya

Mandiri Energi, Dusun di Cilacap Ini Andalkan Listrik dari Tenaga Surya

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Infrastruktur Telko SUPR Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 3,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Infrastruktur Telko SUPR Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 3,8 Persen

Whats New
Menko Airlangga Yakini Kinerja Kemenko Perekonomian pada 2025 Mampu Maksimalkan Transformasi Ekonomi Menyeluruh

Menko Airlangga Yakini Kinerja Kemenko Perekonomian pada 2025 Mampu Maksimalkan Transformasi Ekonomi Menyeluruh

Whats New
Bank Tanah Siapkan 150 Hektar di IKN untuk Polri

Bank Tanah Siapkan 150 Hektar di IKN untuk Polri

Whats New
Bank Tanah Sediakan 1.750 Hektar untuk Relokasi Kampung Nelayan Terdampak IKN

Bank Tanah Sediakan 1.750 Hektar untuk Relokasi Kampung Nelayan Terdampak IKN

Whats New
2 Cara Ganti PIN ATM BCA, Bisa lewat HP?

2 Cara Ganti PIN ATM BCA, Bisa lewat HP?

Spend Smart
Akhiri Dugaan Monopoli, KPPU Terima Perubahan Antarmuka Jasa Logistik di Aplikasi Shopee

Akhiri Dugaan Monopoli, KPPU Terima Perubahan Antarmuka Jasa Logistik di Aplikasi Shopee

Whats New
Injourney Catat Laba Rp 1,1 Triliun Sepanjang Tahun 2023

Injourney Catat Laba Rp 1,1 Triliun Sepanjang Tahun 2023

Whats New
Sepanjang 2023, Nilai Ekspor Tuna RI Mencapai Rp 15,2 Triliun

Sepanjang 2023, Nilai Ekspor Tuna RI Mencapai Rp 15,2 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com