Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rute Sky Aviation Ditawarkan ke Maskapai Lain

Kompas.com - 02/05/2014, 16:55 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bakal menawarkan sejumlah rute milik PT Sky Aviation untuk diterbangi oleh maskapai lain. Sebab, sejak berhenti beroperasi pada 19 Maret 2014, belum ada tanda-tanda Sky Aviation akan kembali beroperasi dalam waktu dekat.

Djoko Murjatmodjo, Direktur Angkutan Udara Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, mengatakan setelah mengajukan perpanjangan penghentian sementara operasi untuk kali kedua, Sky Aviation kembali mengajukan hal yang sama yaitu hingga akhir Mei 2014.

"Sky mengajukan permohonan penghentian operasi untuk sementara selama satu bulan. Nah atas dasar tersebut, kami selaku regulator akan segera menawarkan sejumlah rute yang diterbangi Sky kepada maskapai lain," ujarnya kepada Tribunnews.com melalui sambungan telepon, Jumat (2/5/2014).

Namun, Djoko tidak merinci secara jelas rute mana saja yang bakal ditawarkan ke maskapai lain. Menurutnya, surat penawaran rute Sky Aviation kemungkinan besar akan dikirim kepada seluruh maskapai pada Senin (5/5/2014).

"Sekarang baru tanggal 2 Mei, kami akan kirim surat Senin pekan depan. Jika maskapai berminat untuk menerbangi rute Sky, silakan lapor dan hubungi regulator (Kemenhub,red)," jelasnya.

Kemenhub hingga saat ini juga masih terus mengevaluasi permohonan pengajuan penghentian sementara operasi yang diajukan Sky. Pasalnya, perpanjangan hanya bisa dilakukan untuk satu kali, setelah itu jika maskapai tersebut tidak lagi terbang maka izin rutenya bisa dicabut oleh regulator.

Menurut Djoko, alasan Sky Aviation meminta perpanjangan untuk menghentikan sementara operasinya yaitu due diligence dengan investor baru hingga kini tak kunjung selesai. "Negosiasi Sky dengan calon investor masih belum selesai."

Seperti diberitakan sebelumnya, Chairman maskapai Sky Aviation, Yusuf Ardhi, masih menyeleksi sejumlah investor untuk menyuntikkan modalnya ke Sky. Kurangnya suntikan modal disebut-sebut sebagai penyebab terhentinya operasional Sky Aviation sejak 19 Maret 2014.

"Kami memang belum mau gembar-gembor dulu. yang pasti, sejumlah investor tersebut berasal dari lokal dan asing," katanya. Tapi, Yusuf enggan menyebutkan sejumlah nama investor yang dimaksud.

Yusuf juga memastikan, jika kesepakatan dengan sejumlah investor baru tersebut sudah menemui titik temu, maka Sky Aviation akan kembali mengudara dalam waktu dekat.

Kendati berhenti beroperasi, pria yang masih aktif menjadi anggota Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) ini juga memastikan sejumlah pesawat Sky belum ada yang ditarik oleh lessor. "Pesawat masih lengkap, tidak ada yang ditarik."

Saat ini, Sky mengoperasikan tiga unit pesawat Sukhoi SSJ-100, lima unit Fokker F50, satu unit Fokker 100, satu unit Caravan, dan satu unit Cirrus SR-22. (Sanusi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPPI Mulai Penyelidikan soal Impor Ubin Keramik

KPPI Mulai Penyelidikan soal Impor Ubin Keramik

Whats New
Karier.mu dan Women’s World Banking Luncurkan Modul Kapabilitas Keuangan dan Digital, Bisa Diakses Gratis

Karier.mu dan Women’s World Banking Luncurkan Modul Kapabilitas Keuangan dan Digital, Bisa Diakses Gratis

Whats New
Bersama Mentan Amran, Presiden Jokowi Lakukan Peninjauan Program Pompanisasi di Kotawaringin Timur

Bersama Mentan Amran, Presiden Jokowi Lakukan Peninjauan Program Pompanisasi di Kotawaringin Timur

Whats New
IHSG Menguat di Akhir Sesi, Rupiah Koreksi

IHSG Menguat di Akhir Sesi, Rupiah Koreksi

Whats New
Membandingkan Anggaran Makan Siang Gratis Rp 71 Triliun dengan Pembangunan IKN

Membandingkan Anggaran Makan Siang Gratis Rp 71 Triliun dengan Pembangunan IKN

Whats New
Badan Bank Tanah Targetkan Peningkatan Aset Lahan 23.000 Hektar Tahun Ini

Badan Bank Tanah Targetkan Peningkatan Aset Lahan 23.000 Hektar Tahun Ini

Whats New
Surge dan Arsari Group Sepakati Kerja Sama Penyediaan Akses Internet Masyarakat

Surge dan Arsari Group Sepakati Kerja Sama Penyediaan Akses Internet Masyarakat

Whats New
2 Solusi Lupa PIN ATM BNI, Bisa dari HP Antiribet

2 Solusi Lupa PIN ATM BNI, Bisa dari HP Antiribet

Spend Smart
Mandiri Energi, Dusun di Cilacap Ini Andalkan Listrik dari Tenaga Surya

Mandiri Energi, Dusun di Cilacap Ini Andalkan Listrik dari Tenaga Surya

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Infrastruktur Telko SUPR Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 3,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Infrastruktur Telko SUPR Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 3,8 Persen

Whats New
Menko Airlangga Yakini Kinerja Kemenko Perekonomian pada 2025 Mampu Maksimalkan Transformasi Ekonomi Menyeluruh

Menko Airlangga Yakini Kinerja Kemenko Perekonomian pada 2025 Mampu Maksimalkan Transformasi Ekonomi Menyeluruh

Whats New
Bank Tanah Siapkan 150 Hektar di IKN untuk Polri

Bank Tanah Siapkan 150 Hektar di IKN untuk Polri

Whats New
Bank Tanah Sediakan 1.750 Hektar untuk Relokasi Kampung Nelayan Terdampak IKN

Bank Tanah Sediakan 1.750 Hektar untuk Relokasi Kampung Nelayan Terdampak IKN

Whats New
2 Cara Ganti PIN ATM BCA, Bisa lewat HP?

2 Cara Ganti PIN ATM BCA, Bisa lewat HP?

Spend Smart
Akhiri Dugaan Monopoli, KPPU Terima Perubahan Antarmuka Jasa Logistik di Aplikasi Shopee

Akhiri Dugaan Monopoli, KPPU Terima Perubahan Antarmuka Jasa Logistik di Aplikasi Shopee

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com