Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasabah: OJK Takut pada Bakrie Life?

Kompas.com - 14/05/2014, 07:53 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com – Nasabah bakrie life terus menuntut pembayaran atas investasinya yang terancam hangus. Wahjudi (71), seorang demonstran yang melakukan aksinya di depan gedung Otoritas Jasa Keuangan (OJK), ini menuturkan investasi mereka belum dibayarkan secara sempurna.

"Investasi kami baru dibayarkan 15 persen, sedangkan sisanya belum padahal kan sudah dipotong 30 persen akibat keringanan yang mereka minta terkait gagal bayar," kata Wahjudi di Jakarta, Rabu (13/5/2014).

Wahjudi mengatakan sebaiknya memang Bakrie Life dicabut izin usaha karena sudah merugikan nasabah. Terlebih Bakrie Life melakukan kecurangan investasi kepada nasabahnya. "Daripada tidak ada kepastian lebih baik dicabut izin usahanya, tetapi mereka hanya memberi harapan palsu kepada kami, mungkin mereka (OJK) takut dengan Bakrie," katanya.

Selama ini pun tidak ada tanggapan dari pihak Bakrie atas tuntutan pembayaran cicilan dari investasi mereka. Selama dua tahun tidak ada itikad baik dari Bakrie Life."Semenjak gagal bayar dari 2012, tidak ada follow up dari mereka," katanya.

Sebagaimana diketahui, tunggakan Bakrie Life kepada nasabahnya tersisa hingga Rp 280 miliar. Namun hingga saat ini manajemen Bakrie Life masih belum menyelesaikan persoalan tersebut. Cara menyelesaikan kewajibannya dengan skema cicil pun masih belum terlaksana secara baik.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebelumnya telah beberapa kali memanggil pemilik Bakrie Life dan memutuskan membekukan izin usaha Bakrie Life. Namun, OJK belum mencabut izin usaha Bakrie Life karena berkeinginan membantu para nasabah mendapat hak dari Bakrie Life.

Nasabah yang membeli produk Diamond Investa ini menceritakan, direksi Bakrie Life telah melakukan perubahan sepihak. Awalnya, pengelolaan dana produk Diamond Investa akan direinvestasikan dalam bentuk kombinasi, yakni 90 persen obligasi, 5 persen deposito, dan 5 persen di saham.

Seiring waktu, direksi Bakrie Life merubah komposisi pengelolaan dana produk Diamond Investa. Komposisi yang dimaksud berubah menjadi 70 persen dikelola di saham (35 persen di saham Bakrie dan 35 persen saham umum), dan 30 persen penempatan investasinya tidak jelas.

Preseden Bakrie Life ini memberikan sentimen negatif terhadap keselamatan konsumen dalam industri pasar keuangan. Jika ini terus terjadi bisa menimbulkan kekhawatiran atas manfaat investasi dalam produk jasa keuangan. (arif wicaksono)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bea Cukai Jember Sita 59 Liter Miras Ilegal Bernilai Belasan Juta Rupiah di Kecamatan Silo

Bea Cukai Jember Sita 59 Liter Miras Ilegal Bernilai Belasan Juta Rupiah di Kecamatan Silo

Whats New
IHSG Berakhir di Zona Merah, Rupiah Stabil

IHSG Berakhir di Zona Merah, Rupiah Stabil

Whats New
Laba Bersih PTBA Turun 51,2 Persen Menjadi Rp 5,2 Triliun pada 2023

Laba Bersih PTBA Turun 51,2 Persen Menjadi Rp 5,2 Triliun pada 2023

Whats New
PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

Whats New
Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Whats New
Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Whats New
Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Whats New
5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

Work Smart
Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Whats New
Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Whats New
Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Whats New
Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Whats New
Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Whats New
Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Whats New
Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com