Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buntut Kudeta, Tiap Hari 5.000 Perjalanan ke Thailand Dibatalkan

Kompas.com - 03/06/2014, 13:07 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Kisruh Thailand berdampak terhadap melorotnya kunjungan wisatawan di negeri gajah putih tersebut.

Ketua Komite Tetap Pengembangan Pariwisata dan Olahraga Kadin Indonesia, Johnie Sugiarto, kunjungan ke Thailang bahkan bisa berkurang hingga 2 juta pada tahun ini.

“Sejak kudeta militer, setiap hari pembatalan kunjungan ke Thailand itu ada 5.000 orang. Itu dari berita dari Thailand, berdasarkan data PATA (The Pasific Asia Travel Association),” kata Johnie ditemui di sela-sela Rakernas Kadin Indonesia Bidang Corporate Social Responsibility, Jakarta, Selasa (3/6/2014).

Setiap tahun kunjungan wisatawan ke Thailand sebanyak 28 juta orang. Dengan pembatalan tersebut, diperkirakan kunjungan wisatawan ke Thailand tahun ini hanya mencapai 26 juta orang.

Dia mengatakan, kalau pembatalan kunjungan wisatawan ke Thailand berlanjut, ini akan berdampak signifikan terhadap peningkatan kunjungan wisatawan ke Indonesia.

“Kalau 1 juta saja datang ke Indonesia itu sudah sangat signifikan. Pemerintah harus cepat menangkap peluang ini. Pemerintah bisa lakukan promosi lansung, dengan mendatangi negara-negara yang membatalkan kunjungan ke Thailand, seperti Eropa, dan Rusia,” jelasnya.

Sementara itu, ditanya potensi wisatawan asal Tiongkok, Johnie menilai tidak akan terlalu besar. Hal itu lantaran, wisawatan Tiongkok diperkirakan lebih banyak membatalkan kunjungan mereka ke Vietnam, daripada ke Thailand, menyusul ketegangan hubungan diantara kedua negara. Selain itu, wisatawan asal Tiongkok juga diperkirakan lebih banyak membatalkan kunjungan ke Malaysia, sejak kejadian hilangnya pesawat Malaysia Airlines MH370.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Surat Utang Diburu Investor, Pemerintah Kantongi Rp 21,36 Triliun

Surat Utang Diburu Investor, Pemerintah Kantongi Rp 21,36 Triliun

Whats New
Mudah, Begini Cara Cek Saldo JHT BPJS Ketenagakerjaan via Aplikasi JMO

Mudah, Begini Cara Cek Saldo JHT BPJS Ketenagakerjaan via Aplikasi JMO

Whats New
OJK: Portofolio Investasi Dana Pensiun Masih Didominasi Instrumen SBN

OJK: Portofolio Investasi Dana Pensiun Masih Didominasi Instrumen SBN

Whats New
Capex Adalah: Pengertian, Jenis, Contoh, dan Cara Menghitungnya

Capex Adalah: Pengertian, Jenis, Contoh, dan Cara Menghitungnya

Earn Smart
Prospek Reksadana Campuran Dinilai Masih Menarik, Ini Alasannya

Prospek Reksadana Campuran Dinilai Masih Menarik, Ini Alasannya

Whats New
Pemerintah Kantongi Rp 21,36 Triliun dari Lelang 7 Seri Surat Utang Negara

Pemerintah Kantongi Rp 21,36 Triliun dari Lelang 7 Seri Surat Utang Negara

Whats New
OJK Tindak 45 Iklan Keuangan yang Langgar Aturan pada Kuartal I-2024

OJK Tindak 45 Iklan Keuangan yang Langgar Aturan pada Kuartal I-2024

Whats New
Asosiasi Vape Gencarkan Edukasi untuk Kurangi Kebiasaan Merokok

Asosiasi Vape Gencarkan Edukasi untuk Kurangi Kebiasaan Merokok

Whats New
Cara Resign dari Pekerjaan dengan Sopan dan Tanpa Drama

Cara Resign dari Pekerjaan dengan Sopan dan Tanpa Drama

Work Smart
PGN Saka Resmi Perpanjang Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas di IPA Convex 2024

PGN Saka Resmi Perpanjang Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas di IPA Convex 2024

Whats New
MSIG Life Bayar Klaim Meninggal Dunia dan Kesehatan Rp 164 Miliar per Kuartal I 2024

MSIG Life Bayar Klaim Meninggal Dunia dan Kesehatan Rp 164 Miliar per Kuartal I 2024

Whats New
Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Di IPA Convex 2024, Pertamina, Petronas, dan MedcoEnergi Sepakat Prioritaskan Kolaborasi

Di IPA Convex 2024, Pertamina, Petronas, dan MedcoEnergi Sepakat Prioritaskan Kolaborasi

Whats New
Bank Mandiri: Suku Bunga Acuan Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Bank Mandiri: Suku Bunga Acuan Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Whats New
Freeport Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3-S2, Simak Persyaratannya

Freeport Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3-S2, Simak Persyaratannya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com