"Kalau mau menang, jangan dibocorin (strategi pemerintah). Doakan saja deh. Kalau bangsa sebesar ini nggak yakin ngapain saja," ujar Mahendra Siregar di Jakarta, Kamis (3/7/2014).
Mahendra mengatakan, upaya yang dilakukan pemerintah saat ini merupakan bentuk komitmen pemerintah untuk melakukan pembangunan ekonomi dan menjaga pertumbuhan ekonomi nasional.
Menurut dia, tindakan pemerintah mewajibkan semua perusahaan tambang membuat smelter semata-mata untuk melaksanakan amanat Undang-undang.
"Saya merasa kalau yang kita lakukan ini betul-betul sejalan dengan keinginan kita melakukan pembagunan ekonomi dan menjaga pertumbuhan. Kami yakin bahwa dalam konteks segala komitmen kita pun tidak ada yang kita langgar," katanya.
Sementara itu, Mahendra juga meyakini bahwa pemerintah sudah memenuhi semua kesepakatan internasional.
Jadi sebut dia, bangsa Indonesia harus yakin memenangkan gugatan yang dilayangkat Newmont tersebut. "Kami paham sambil itu berjalan semua kesepakatan internasional yang sudah dilakukan itu dipenuhi. Jadi tidak ada case untuk dibawa ke sana," katanya.
Seperti diberitakan, PT Newmont Nusa Tenggara (PTNNT) dan pemegang saham mayoritasnya, Nusa Tenggara Partnership B.V. (berbadan hukum Belanda) menggugat pemerintah Indonesia ke arbitrase internasional terkait dengan larangan ekspor mineral. (baca: Newmont Gugat Pemerintah Indonesia ke Arbitrase)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.