Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintahan Baru Harus Pastikan "Si Miskin" Nikmati Pula "Kue" Pembangunan

Kompas.com - 05/07/2014, 04:56 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Chairul Tanjung berharap pemerintahan mendatang memastikan perekonomian lebih berpihak kepada rakyat miskin. Dia pun menyarankan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) lebih banyak dialokasikan untuk mengentaskan masyarakat dari kemiskinan.

"Keberpihakan itu harus ada. Dana APBN harus digunakan lebih berpihak kepada kelompok yang belum menikmati 'kue' pembangunan. Misalnya, pembangunan infrastruktur lebih ke arah mereka," kata Chairul saat ditemui di Kantor Kemenko Bidang Perkonomian, Jakarta, Jumat (4/7/2014) malam.

Menurut Chairul, pemerintah ke depan harus mengutamakan pembangunan bendungan, irigasi, maupun jalan-jalan di pedesaan. "Jadi lebih untuk mereka, bukan untuk yang kaya. Jadi, ada keseimbangan," ujar dia.

Di sisi lain, Chairul juga menyarankan pemerintahan mendatang meninggalkan proyek-proyek pembangunan infrastruktur yang hanya dinikmati orang kaya, seperti jalan tol. Seharusnya, kata dia, proyek-proyek infrastruktur semacam itu diserahkan saja kepada pihak swasta.

Pemerintah, ujar Chairul, tinggal membuat regulasi yang jelas, misalnya pengaturan tentang konsensi dan internal rate of return (IRR). "Jadi, pemerintah tugasnya memberikan jaminan. Jangan ikut-ikut," kata Chairul.

"Kalau untuk infrastruktur orang kaya, kasih swasta kepastian, regulasi yang jelas, biar mereka yang bergerak. Dengan begitu, kita akan menerima manfaat tanpa mengeluarkan uang karena uang kita limited. Ini hal yang harusnya dijadikan pegangan pemerintah yang akan datang," papar Chairul.

Chairul juga berpendapat subsidi yang diberikan dalam bentuk barang selama ini lebih banyak dinikmati orang kaya. Padahal, kata dia, negara punya kewajiban menanggung kehidupan orang-orang miskin. Namun, Chairul mengakui semua sarannya ini tak akan serta-merta menurunkan angka kemiskinan. "Tergantung pemerintah yang akan datang," kata dia.

Per kuartal pertama 2014, pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di kisaran 5,21 persen. Meski demikian, angka kemiskinan pun tercatat masih mencapai lebih dari 11 persen dengan jumlah penduduk miskin mencapai 28,28 juta jiwa per Maret 2014. Jumlah orang miskin ini meningkat dari periode yang sama setahun sebelumnya, yang tercatat berjumlah 28,17 juta jiwa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KKP Ingin RI Jadi Pemenang Budidaya Lobster dalam 30 Tahun Mendatang

KKP Ingin RI Jadi Pemenang Budidaya Lobster dalam 30 Tahun Mendatang

Whats New
IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen, Rupiah Menguat Dekati Rp 16.000 Per Dollar AS

IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen, Rupiah Menguat Dekati Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Amartha Promosikan Potensi UMKM Lewat The 2024 Asia Grassroots Forum

Amartha Promosikan Potensi UMKM Lewat The 2024 Asia Grassroots Forum

Whats New
Pengembangan Hub 'Carbon Capture and Storage', Pertamina Hulu Energi Gandeng ExxonMobil

Pengembangan Hub "Carbon Capture and Storage", Pertamina Hulu Energi Gandeng ExxonMobil

Whats New
SeaBank Indonesia Bukukan Laba Rp 52 Miliar di Kuartal I-2024

SeaBank Indonesia Bukukan Laba Rp 52 Miliar di Kuartal I-2024

Whats New
Bakal 'Buyback' Saham, Bos ADRO: Sebanyak-banyaknya Rp 4 Triliun

Bakal "Buyback" Saham, Bos ADRO: Sebanyak-banyaknya Rp 4 Triliun

Whats New
Luhut Dorong Maskapai Penerbangan Asing Beroperasi di Indonesia

Luhut Dorong Maskapai Penerbangan Asing Beroperasi di Indonesia

Whats New
Kementerian ESDM: 331 Perusahaan Industri Menghemat Energi pada 2023

Kementerian ESDM: 331 Perusahaan Industri Menghemat Energi pada 2023

Whats New
Home Credit Catat Volume Pembiayaan Rp 2,59 Triliun Sepanjang Kuartal I 2024

Home Credit Catat Volume Pembiayaan Rp 2,59 Triliun Sepanjang Kuartal I 2024

Whats New
Membangun Bisnis Kuliner bersama Boga Hiji

Membangun Bisnis Kuliner bersama Boga Hiji

Whats New
Di Tengah Penurunan Penjualan Unit Baru, Tren Kredit Kendaraan Tetap Tumbuh

Di Tengah Penurunan Penjualan Unit Baru, Tren Kredit Kendaraan Tetap Tumbuh

Whats New
RUPST, Emiten Boy Thohir ADRO Angkat Direktur Baru

RUPST, Emiten Boy Thohir ADRO Angkat Direktur Baru

Whats New
Ketegangan Geopolitik Timur Tengah Dinilai Bikin Saham-saham Berfundamental Bagus Terdiskon

Ketegangan Geopolitik Timur Tengah Dinilai Bikin Saham-saham Berfundamental Bagus Terdiskon

Whats New
Sri Mulyani Sebut Sedang Siapkan Anggaran Pemerintah Prabowo-Gibran

Sri Mulyani Sebut Sedang Siapkan Anggaran Pemerintah Prabowo-Gibran

Whats New
Nilai Ekspor Indonesia Naik Jadi 19,62 Miliar pada April 2024

Nilai Ekspor Indonesia Naik Jadi 19,62 Miliar pada April 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com