Mencuatnya kekhawatiran krisis perbankan di Eropa masih menjaga penguatan dollar AS. Sentimen penguatan dollar AS juga didorong oleh pembicaraan tentang srategi the Fed untuk keluar dari kebijakan moneter longgar yang hampir tuntas yang tertuang pada seminar ekonomi di Jackson Hole akhir pekan lalu.
Menurut riset Samuel Sekuritas, meningkatnya pesimisme prospek perekonomian negara-negara yang terkait dengan Eropa juga mendorong harga minyak kembali terkoreksi. Turunnya harga minyak berpeluang meredakan tekanan penguatan dollar AS di pasar Asia hari ini.
Di Indonesia sendiri, ketika banyak orang percaya euforia pemilu akan mendorong IHSG ke level 5.500, situasi global yang memburuk ternyata lebih mendominasi sentimen sehingga berhasil memicu aksi jual hebat saat menutup pekan lalu. Rupiah juga melemah bersama dengan mata uang Asia lainnya.
"Hari ini koreksi harga minyak brent yang tajam bisa membantu rupiah bertahan dari tekanan penguatan dollar AS di pasar global," tulisnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.