Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menhub: Angka Kecelakaan Mudik Tahun Ini Turun 18 Persen

Kompas.com - 06/08/2014, 21:02 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Masih tingginya angka kecelakaan membuat Menteri Perhubungan EE Mangindaan prihatin. Meski begitu dia menyatakan, jumlah korban baik luka maupun meninggal dunia pada Lebaran tahun 2014 ini jauh berkurang dibandingkan dengan tahun lalu.

"Kalau dibandingkan dengan jumlah kemarin yang menjadi korban atau kecelakaan masih lebih rendah tahun ini, baik itu kecelakaan maupun meninggal dunia," kata dia di Jakata, Rabu (6/8/2014).

Berdasarkan data kecelakaan lalu lintas non tol yang dihimpun Polri, jumlah kejadian kecelakaan mengalami penurunan sebesar 18,05 persen, dari 3.512 kejadian kecelakaan pada 2013 menjadi 2.878 kejadian kecelakaan pada 2014. Adapun jumlah korban meninggal dunia juga turun 19,08 persen menjadi 619 jiwa pada 2014, dari 765 jiwa pada 2013.

Demikian pula dengan jumlah korban luka berat yang turun 22,67 persen, dari 1.253 jiwa menjadi 969 jiwa pada tahun ini. Sementara itu, jumlah korban luka ringan turun 18,72 persen menjadi 3.747 jiwa pada 2014, dari 4.610 tahun lalu. "Bagaimanapun kita harus prihatin bila ada korban kecelakaan," kata Mangindaan.

Dari seluruh moda kendaraan, Mangindaan menuturkan, jumlah kejadian kecelakaan paling banyak dialami oleh kendaraan bermotor roda dua. Faktor kelelahan dan kantuk menjadi penyebab terjadinya kecelakaan.

Untuk menekan angka kecelakaan pada Lebaran tahun depan, pemerintah akan melakukan penambahan moda kereta. Hal ini karena pada Lebaran tahun ini, kereta api menjadi pilihan utama pemudik, dengan kenaikan penumpang paling tinggi.

"Jadi keinginan masyarakat untuk menggunakan kereta api mungkin lebih karena terjangkau dan on time, terutama itu mereka lebih senang," katanya.

"Nah tentunya antisipasinya dengan cara menambah kereta api. Double track (utara) sudah jalan dan jalur selatan sedang kita upayakan. Tahun 2016 akan selesai semuanya itu. Kalau dua itu selesai semua, saya rasa masyarakat akan lari ke kereta semua ya," jelasnya lagi.

Sementara itu penambahan moda penyeberanan dan angkutan laut akan dilakukan hanya pada rute padat. Mangindaan bilang, rute lain terbilang normal, karena pemudik lebih senang lewat jalur darat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Whats New
KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

Whats New
Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Whats New
Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Whats New
Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Whats New
Citi Indonesia Tunjuk Edwin Pribadi jadi Head of Citi Commercial Bank

Citi Indonesia Tunjuk Edwin Pribadi jadi Head of Citi Commercial Bank

Whats New
OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

Whats New
Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Whats New
Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Whats New
Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Whats New
Potensi Pasar Geospasial di Indonesia

Potensi Pasar Geospasial di Indonesia

Whats New
OJK Minta Lembaga Keuangan Bikin 'Student Loan' Khusus Mahasiswa S-1

OJK Minta Lembaga Keuangan Bikin "Student Loan" Khusus Mahasiswa S-1

Whats New
Soal Tarif PPN 12 Persen, Sri Mulyani: Kami Serahkan kepada Pemerintahan Baru

Soal Tarif PPN 12 Persen, Sri Mulyani: Kami Serahkan kepada Pemerintahan Baru

Whats New
Citilink Buka Lowongan Kerja Pramugari untuk Lulusan SMA, D3, dan S1, Ini Syaratnya

Citilink Buka Lowongan Kerja Pramugari untuk Lulusan SMA, D3, dan S1, Ini Syaratnya

Whats New
Kerangka Ekonomi Makro 2025: Pertumbuhan Ekonomi 5,1 - 5,5 Persen, Inflasi 1,5 - 3,5 Persen

Kerangka Ekonomi Makro 2025: Pertumbuhan Ekonomi 5,1 - 5,5 Persen, Inflasi 1,5 - 3,5 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com