Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BBM Bersubsidi Dijatah, Masyarakat Antre Premium

Kompas.com - 25/08/2014, 09:38 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com -
Kebijakan Pertamina yang menjatah pasokan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, mengakibatkan ekses di lapangan. Antrean untuk mendapatkan BBM bersubsidi terjadi di SPBU-SPBU di berbagai daerah.

Seperti diberitakan Harian Kompas, Senin (25/8/2014), antrean terjadi di jalur utama pantai utara (pantura) Jawa Barat terjadi dalam beberapa terakhir ini.

Para pengendara sepeda motor dan mobil mengantre untuk mendapatkan BBM bersubsidi. Ada yang baru berhasil mendapatkan premium, salah satu jenis BBM bersubsidi, setelah dua jam mengantre.

”Premium susah sejak Kamis pekan lalu. Saya sudah antre satu jam di sini,” kata Kohar (41), warga Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon, Jawa Barat, Minggu (24/8/2014).

Pengendara roda dua lainnya, Kusnadi (37), yang mengantre di Stasiun Pengisian Bahan Bakar untuk Umum (SPBU) Sumber, Kabupaten Cirebon, tidak kebagian premium yang harganya Rp 6.500 per liter. Padahal, ia sudah mengantre sekitar satu jam.

Kusnadi akhirnya membeli pertamax seharga Rp 11.300 per liter. Bagi pedagang ayam di Pasar Sumber itu, harga pertamax cukup memberatkan.

”Seharusnya pengendara mobil yang wajib beli pertamax. Kalau motor enggak kebagian premium, kan, berat,” kata Kusnadi.

Antrean kendaraan terjadi hampir di semua SPBU di wilayah Cirebon, Indramayu, dan Majalengka.

”Saya akhirnya dapat bensin eceran Rp 8.500 per liter di Bongas (Kabupaten Majalengka). Di SPBU habis semua,” kata Junaedi (31), warga Ciperna, Kabupaten Cirebon.

Petugas SPBU Sumber, Ahmadi, menerangkan, kiriman premium untuk SPBU Sumber berkurang dalam empat hari terakhir. Saat ini, SPBU Sumber hanya mendapat kiriman 8.000 kiloliter sehari.

”Biasanya kami mendapatkan kiriman 24.000 kiloliter premium per hari,” katanya.

Antrean juga terjadi di sejumlah SPBU di Kota Tegal, Jawa Tengah. Di SPBU Mayjen Sutoyo, antrean mobil mengular hingga 200 meter. Sepeda motor juga memenuhi SPBU tersebut.

Sementara itu, Operation Head Terminal BBM Tegal Bimo Sagus Ariyanto mengatakan, pasokan BBM bersubsidi ke SPBU disesuaikan dengan kebutuhan. Bimo mencontohkan, penjualan BBM bersubsidi di SPBU A rata-rata 9.000 liter per hari. Maka, SPBU A akan mendapat pasokan 8.000 liter per hari. Namun, pada hari tertentu akan ada pasokan 16.000 liter untuk menggenapi kekurangan hari-hari yang lain.

PT Pertamina (Persero) mulai mengatur penyaluran bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi sebagai upaya untuk menghindari habisnya kuota BBM yang telah ditetapkan, yakni sebesar 46 juta kiloliter. (baca: BBM Bersubsidi Langka, Ini Jawaban Pertamina)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bea Cukai Jember Sita 59 Liter Miras Ilegal Bernilai Belasan Juta Rupiah di Kecamatan Silo

Bea Cukai Jember Sita 59 Liter Miras Ilegal Bernilai Belasan Juta Rupiah di Kecamatan Silo

Whats New
IHSG Berakhir di Zona Merah, Rupiah Stabil

IHSG Berakhir di Zona Merah, Rupiah Stabil

Whats New
Laba Bersih PTBA Turun 51,2 Persen Menjadi Rp 5,2 Triliun pada 2023

Laba Bersih PTBA Turun 51,2 Persen Menjadi Rp 5,2 Triliun pada 2023

Whats New
PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

Whats New
Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Whats New
Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Whats New
Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Whats New
5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

Work Smart
Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Whats New
Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Whats New
Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Whats New
Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Whats New
Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Whats New
Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Whats New
Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com