Namun, lanjut Ahmadi, pemerintah dengan kewenangan yang dimiliki lebih memilih opsi lain, yaitu pengendalian BBM bersubsidi. Pengetatan distribusi BBM bersubsidi pun sempat dilakukan, meski akhirnya pada hari ini mulai normalisasi.
"Kalau untuk menaikkan harga di 2014 ruangnya sudah ada, kita bahas di APBN. Pada saat kita melakukan pemberian pagu kepada K/L, di dalamnya sudah memuat daripada kenaikan BBM Rp 1.000 per liter, per Agustus," kata dia di Jakarta, Rabu (27/8/2014).
Sayangnya, kenaikan harga BBM bersubsidi urung dilakukan. Pemerintah melalui BPH Migas telah melakukan pembatasan solar bersubsidi serta pengetatan distribusi BBM premium dan solar. Akibat pengetatan yang dilakukan selama sekitar sepekan itu, terjadi antrian di beberapa daerah. Masyarakat khawatir benar-benar terjadi "kelangkaan".
Pengetatan ini dilakukan oleh PT Pertamina (Persero) agar BBM bersubsidi yang dilakukan tidak melebihi 46 juta kiloliter, angka yang dipatok dalam APBN Perubahan 2014.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.