Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Bisa Perbaiki Kinerja Sektor Migas dengan Langkah Ini

Kompas.com - 08/09/2014, 13:11 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden terpilih Joko Widodo harus membenahi sektor migas Tanah Air. Pengamat energi Umar Said mengatakan, ada beberapa upaya yang dapat ditempuh oleh Jokowi untuk memperbaiki kinerja sektor migas, sehingga produksi minyak dapat meningkat dan impor minyak dapat diturunkan.

Upaya pertama adalah dengan menaikkan produksi migas. Umar mengakui banyak pihak yang meragukan hal ini dapat dicapai. Namun, ia yakin ini dapat diwujudkan. "Ini mungkin. Caranya dengan naikkan perolehan. Saat ini perolehan kita masih 25 persen. Caranya dapat dengan kerjasama dengan perusahaan-perusahaan yang punya teknologinya," kata Umar dalam diskusi "Menata Kembali Tata Kelola Kebijakan Migas," Senin (8/9/2014).

Cara lainnya menurut Umar adalah dengan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batu bara mikro. PLTU mikro ini memiliki kapasitas di bawah 5 MW. Biaya pembangunan PLTU mikro lebih hemat dibandingkan PLTU skala besar.

"PLTU batu bara mikro ini harus dibangun di daerah-daerah terpencil yang tidak ada listrik. Ini pasti lebih murah dibandingkan diesel. Artinya akan ada penghematan," ujar dia.

Upaya selanjutnya, sebut Umar, adalah dengan memperbaiki kinerja unit-unit pengelolaan migas. Unit-unit tersebut antara lain Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), SKK Migas, dan BPH Migas.

"Belajar dari negara-negara Skandinavia yang korupsinya paling rendah, kuncinya adalah transparansi. Artinya membuka informasi yang perlu, tidak perlu telanjang," jelas mantan Komisaris PT Pertamina era 2005 hingga 2012 ini.

Menurut Umar, apabila kebijakan-kebijakan tersebut dilakukan dengan tulus, maka produksi akan meningkat. Selain itu, impor minyak pun akan turun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Whats New
Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Whats New
Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Whats New
Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Whats New
Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Whats New
IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Whats New
CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Whats New
Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Whats New
The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham di Wall Street Melemah

The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham di Wall Street Melemah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com