Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Juta Petani "Hilang", Bagaimana Nasib Lahan Pertaniannya?

Kompas.com - 11/09/2014, 14:03 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis hasil sensus pertanian 2013 dan menyebukan bahwa terjadi penurunan 5 juta petani dalam 10 tahun terakhir. Sementara itu, lahan-lahan pertanian yang ditinggalkan belum diketahui nasibnya.

Ketua BPS Suryamin mengatakan, lahan pertanian yang ditinggalkan oleh petani memang belum diteliti. Namun, berdasarkan sensus pertanian 2013, lahan pertanian yang ditinggalkan diidentifikasi dijual ke petani yang lebih mapan.

"Ke mana lahan-lahannya, ini belum kami teliti apakah pindah dijual ke petani yang lebih mampu, kuat memiliki modal, atau kemana. Tapi terbukti dari penguasaan lahan dalam 10 tahun itu meningkat," ujar Suryamin di Jakarta, Kamis (11/9/2014).

Lebih lanjut, kata dia, realitas petani yang hilang dan pindah ke sektor lain adalah petani yang tidak memiliki banyak tanah. Luas lahannya menurut Suryamin di bawah setengah hektar. "Jadi berkurang petaninya yg menguasai lahannya sedikit," kata Suryamin.

Badan Pusat Statistik (BPS) memaparkan sensus pertanian yang dilakukan setiap 10 tahun terakhir (2003-2013). Dalam sensus tersebut diketahui bahwa terjadi peralihan hampir 5 juta pekerja disektor pertanian keberbagai sektor diantaranya menjadi tukang ojek dan supir taksi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Whats New
Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Whats New
Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Earn Smart
KJRI Cape Town Gelar 'Business Matching' Pengusaha RI dan Afrika Selatan

KJRI Cape Town Gelar "Business Matching" Pengusaha RI dan Afrika Selatan

Whats New
Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com