Menanggapi hal tersebut, Menteri BUMN Dahlan Iskan berkomitmen bahwa proyek tol lintas Sumatera tetap harus dikerjakan, meskipun tanpa PMN.
"Dengan pengabdian BUMN, nanti skemanya agak berbeda. Jadi, itu tidak PMN, pinjaman PIP (Pusat Investasi Pemerintah) juga tidak dapat. Akhirnya, tol Sumatera sepenuhnya menjadi tanggung jawab BUMN untuk mendanai," kata Dahlan ditemui seusai rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, Jakarta, Selasa (16/9/2014) malam.
Dahlan mengatakan, rencananya, hanya Hutama Karya yang menjadi pengembang proyek tol, tetapi tidak perlu menjadi operator. "Dengan demikian, nanti yang saya pikirkan adalah begitu. Misalnya, Palembang selesai katakanlah 80 persen, langsung dijual ke Jasa Marga atau kepada siapalah yang menjadi penawar tertinggi," kata dia.
Pola bangun jual ini diyakini Dahlan dapat memberikan keuntungan bagi Hutama Karya dalam proyek tol Sumatera. Dengan keuntungan tersebut, Hutama Karya bisa membangun ruas-ruas berikutnya.
"Kalau tanpa pola itu, kalau Hutama Karya akan memiliki itu, kan pengembaliannya panjang. Dia enggak bisa membangun yang berikutnya," tandas Dahlan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.