Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah Nama-nama Menteri Ekonomi Pilihan Ekonom

Kompas.com - 17/09/2014, 23:03 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com -
Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan menteri urusan ekonomi pemerintahannya akan berasal dari non partai alias profesional. Menteri dari kalangan profesional ini diharapkan dapat membawa ekonomi Indonesia lebih baik tahun depan.

Ekonom Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Dodi Arifianto mengatakan, Jokowi harus memenuhi janji bahwa menteri urusan ekonomi berasal dari kalangan profesional.

Menurutnya, nama-nama yang beredar saat ini seperti Bambang Brodjonegoro sebagai calon Menteri Keuangan, Ignasius Jonan sebagai calon Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Arie Soemarno sebagai calon Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), dan Darmin Nasution sebagai calon Menteri Koordinator Bidang Perekonomian adalah nama-nama dengan profesionalitas terbaik pada bidangnya.

Menurut Dodi, pasar mempunyai ekspetasi Jokowi dapat mengimplentasikan menteri-menteri dengan kompeten terbaik di bidangnya. "Ekspetasi bisa bawa angin baru dalam pemerintahan Indonesia," ujar Dodi ketika dihubungi KONTAN, Rabu (17/9/2014).

Dirinya memberi catatan khusus pada Menteri ESDM. Menteri ESDM harus punya keberanian. Salah satu masalah yang hingga sekarang ini belum memperoleh solusi adalah defisit migas. Tata niaga migas atau tata kelola migas perlu ditelusuri. Di samping itu, Menteri ESDM pun harus diisi dengan orang yang jelas bersih dan punya integritas yang tinggi serta kompeten.

Menurut Dodi, ekonomi Indonesia tahun depan berat untuk dijalani. Mulai dari ekonomi yang masih melambat dengan ekspor yang belum kompetitif serta impor yang tinggi hingga eksternal dengan perlambatan ekonomi global. Karena itu tugas para menteri urusan ekonomi sangat berat dan harapannya dengan kompetensi yang dipunyai mampu membuat kebijakan yang baik untuk ekonomi.

Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual menilai, bursa calon menteri ekonomi seperti Bambang Brodjonegoro, Ignasius Jonan, Arie Soemarno, hingga Darmin Nasution ataupun Chairul Tanjung (CT) sebagai Menko adalah calon yang baik. Menurut David, kriteria yang perlu dipunyai para calon menteri ekonomi adalah bisa kerja sama dengan parlemen. 

Tentu saja, menteri terkait harus paham tentang kebijakan pada bidangnya masing-masing. Khusus untuk Menko, "Harus direspek oleh menteri-menteri di bawahnya," terang David.

Harapannya dengan menteri ekonomi yang profesional ini, dalam memutuskan kebijakan lebih independen. Karena selama ini kekhawatirannya adalah berbagai konflik kepentingan dari masing-masing kementerian karena menterinya berasal dari partai. (Margareta Engge Kharismawati)

baca juga: Menperin Usul Mobil Dinas Kabinet Jokowi-JK Pakai LCGC

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com