"Bertahap sih bagusnya. Cuma, nanti beban psikologis pelaku bisnis akan lebih besar, berapa mereka akan menyesuaikan harga, kemudian menyesuaikan lagi," ungkap Suryamin ditemui seusai membuka seminar dalam rangka Hari Statistik Nasional, di Jakarta, Jumat (19/9/2014).
Menurut Suryamin, harus dihitung cermat, berapa bulan sekalikah harga BBM bersubsidi sebaiknya dinaikkan. Meskipun dilakukan secara bertahap, dia mengatakan bahwa hal itu tetap memerlukan pengendalian dari pelaku bisnis. Dengan demikian, inflasi tidak terlalu melonjak.
Suryamin mengatakan, secara historis, catatan BPS menunjukkan bahwa inflasi pada September-November dalam beberapa tahun terakhir tidaklah mengkhawatirkan. Sebab, kata Suryamin, periode ini sudah melewati masa inflasi tinggi akibat puasa, Lebaran, dan tahun ajaran baru.
Atas dasar itu, dia memastikan, jika harga BBM bersubsidi dinaikkan pada November 2014, belum tentu hal itu akan menambah inflasi 2 persen. "Belum tentu juga naik 2 persen jika BBM naik November," ujar dia.
Sayangnya, Suryamin enggan menjelaskan rekomendasi BPS mengenai kapan atau bulan apa yang sebaiknya dimanfaatkan oleh pemerintahan mendatang untuk menaikkan harga BBM bersubsidi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.