“Kalau saya rasakan jauh di bawah (impor pada 2013) itu. Dengan demikian, defisit transaksi berjalannya, mestinya lebih baik,” kata Menteri Perdagangan M Lutfi kepada wartawan di Jakarta, Kamis (9/10/2014).
Menurut Lutfi, pelemahan rupiah baru akan mempengaruhi aktivitas impor pada kuartal terakhir pada 2014. Pada saat itu, ujar dia, penurunan tajam impor akan terjadi untuk bahan baku dan penolong.
Penurunan impor bahan baku
Lutfi menyebutkan, bahan baku dan penolong masih mendominasi impor Indonesia pada saat ini. "Sekitar 77,6 persen (porsi impor)," sebut dia.
Bahan baku dan penolong teresbut merupakan material yang dibutuhkan untuk memproduksi barang-barang dengan potensi ekspor.
“Akan sulit industri mengimpor banyak-banyak karena terjadi ongkos produksi lebih tinggi (karena pelemahan kurs),” aku Lutfi.
Sepanjang Januari hingga Desember 2014, secara kumulatif defisit neraca perdagangan Indonesia mencapai 4,063 miliar dollar AS.