Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RUPSLB Bank Mutiara Setujui Pembelian oleh J Trust

Kompas.com - 20/10/2014, 11:49 WIB
Tabita Diela

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Mutiara Tbk. melangsungkan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) di Jakarta, Senin (20/10/2014). Salah satu agenda penting dalam RUPSLB tersebut adalah pembahasan persetujuan rancangan pengambilalihan bank eks Century ini oleh perusahaan asal Jepang J Trust.

Sekretaris Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Samsu Adi Nugroho, menyebutkan, RUPSLB tersebut telah memberikan persetujuan atas rancangan pengambilalihan Perseroan dan konsep akta pengambilalihan Perseroan. Dengan kata lain, RUPSLB sudah memutuskan menerima akusisi J Trust atas Bank Mutiara.

"Setelah closing, kemudian secara teknis Bank Mutiara punya pemegang saham baru. Kami harapkan tidak lebih dari 21 November 2014," ujar Samsu seusai RUPSLB di Jakarta.

Samsu juga mengungkapkan bahwa sejauh ini pihak Bank Mutiara dan LPS sudah membicarakan teknis penyelesaian transaksi antara J Trust dan LPS. J Trust disebutkan membayar tunai lewat transfer pada LPS.

Adapun, pemilihan J Trust sebagai pihak yang mengakuisisi Bank Mutiara, menurut Samsu, didorong oleh penawaran J Trust yang paling tinggi serta komitmen yang lebih baik dibandingkan investor lain.

Namun, mengenai nilai penawawan, Samsu mengatakan, LPS baru akan mengumumkan pada saat closing

"Secara harga memang lebih menguntungkan. Yang non-harga, ada komitmen dia yang menurut kita lebih dari investor lain. Ada juga yang meminta infinity. Kalau ada apa-apa, diselesaikan LPS. Kita tidak mau. LPS juga lelangnya kan jual putus," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

Whats New
Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Whats New
Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Whats New
Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Whats New
Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com