Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Naik Jadi Rp 8.500, Premium Masih Disubsidi Rp 700 Per Liter

Kompas.com - 18/11/2014, 13:13 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — PT Pertamina (Persero) menyatakan harga keekonomian harga bahan bakar minyak premium Rp 9.200 per liter pada November 2014 sehingga masih ada subsidi Rp 700 per liter.

Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Hanung Budya di Jakarta, Selasa (18/11/2014), mengatakan, harga keekonomian tersebut memakai basis harga rata-rata minyak di pasar Singapura (mean of platts/MOPS) untuk premium pada Oktober 2014.

"Basis bulan Oktober itu yang dipakai pemerintah untuk menggantikan subsidi ke Pertamina di November," ucapnya.

Menurut dia, MOPS jenis premium pada Oktober 2014 adalah 96 dollar AS per barrel. Kalau kurs Rp 12.100 per dollar AS, maka harga keekonomian premium didapat Rp 9.200 per liter.

Dengan kenaikan harga premium menjadi Rp 8.500 per liter, maka masih ada subsidi Rp 700 per liter.

Adapun harga rata-rata MOPS premium pada periode 1-15 November 2014 turun menjadi 90 dollar per barrel. "Memang turun, tapi tetap ada subsidi dan nanti tergantung pula kursnya berapa," ujarnya.

Sementara, kalau menghitung selama setahun, maka harga MOPS masih di atas 100 dollar AS per barrel.

Presiden Joko Widodo didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla dan sejumlah menteri Kabinet Kerja di Istana Merdeka Jakarta pada Senin (17/11/2014) malam mengumumkan kenaikan harga BBM subsidi.

Harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis premium dinaikkan dari Rp 6.500 menjadi Rp 8.500 per liter dan solar dari Rp 5.500 menjadi Rp 7.500 per liter. Sementara minyak tanah ditetapkan tetap Rp 2.500 per liter.

Menteri Keuangan Bambang Brojonegoro mengatakan, kenaikan harga tersebut memberikan pengurangan subsidi BBM lebih dari Rp 100 triliun per tahun. Sedangkan dampak inflasi pada 2014 diperkirakan sekitar dua persen.

Pemerintah akan mengalihkan pengurangan subsidi BBM tersebut untuk membiayai infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan, serta memberikan perlindungan kepada 15,6 juta kepala keluarga miskin.

Baca juga: Serabi, Harga BBM, dan Kegelisahan Aswan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com