Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
ADVERTORIAL

Bersama, Kita Menjaga Stabilitas Sistem Keuangan

Kompas.com - 11/12/2014, 09:04 WIB
advertorial

Penulis

Dalam teori financial behavior, manusia akan mengambil keputusan konsumsi berdasarkan konsumsi masa lalu dan saat ini. Akibatnya, pada masa enak, tingkat konsumsi akan selalu meningkat. Pertumbuhan kredit konsumsi pun juga meningkat. Alhasil, tingkat hutang masyarakat akhirnya tinggi.

Padahal kondisi enak itu tidak akan berlangsung terus  menerus. Akan ada dimana masa sulit itu akan datang.  Oleh karena itu, penting bagi kita mendidik diri maupun keluarga agar tidak berboros diri di saat enak. Saya teringat Misae dalam serial kartun Crayon Shinchan.

Pada saat sedang berlibur ke suatu daerah tropis, mereka bertemu makanan mewah dengan harga murah.Tapi, Misae malah melarang keluarganya untuk menyantap hidangan mewah tersebut. Misae berpendapat kalau sudah mencoba nanti akan mejadi kebiasaan untuk makan mewah dan hidup boros saat pulang di jepang nanti.

Memang konteksnya perbedaan tempat tapi intinya adalah pendidikan agar jangan terlena pada kesempatan di masa enak. Memang disaat enak ini kita mampu membeli gadget mahal tapi kita harus sadar bahwa masa ini akan ada akhirnya. Oleh karena itu, Kita harus dapat menahan diri untuk mengkonsumsi mahal yang tidak diperlukan.

Needs vs Wants

Untuk dapat menahan diri dalam masa enak tersebut kita harus mengetahui mana yang “Needs” (kebutuhan) dan mana yang “wants” (keinginan). Needs adalah sesuatu yang harus kita miliki seperti makan tiga kali sehari. Sedangkan wantssesuatu yang kita ingin miliki seperti makan di sebuah restoran mewah. Dengan membedakan needs dan wants dalam kehidupan kita maka kita dapat mengurangi tingkat konsumsi yang tidak “bermanfaat”.

Manajemen Keuangan Rumah Tangga

Pada masa enak seperti sekarang kita harus memiliki rencana dan persiapan untuk masa depan.  Lalu bagaiman caranya ?

Caranya adalah dengan manajemen keuangan rumah tangga dan Individu. Masyarakat tidak boleh rakus disaat enak mereka harus menyisakan pendapatan mereka untuk kedepan seperti menabung misalnya. Kita sebagai masyarakat harus punya persiapan untuk masa buruk. Persiapaan berarti kita harus melakukan anggaran terhadap pendaptan kita. Misalnya, kita menyisakan 20 % dari pendapatan untuk masa depan dalam bentuk menabung atau investasi.

Dalam berhutang, jangan sampai rasio cicilan terhadap pendapatan kita pas-pasan. Misalnya, saat tingkat suku bunga naik maka kita mempunyai sisa pendapatan yang dimiliki untuk menambah kenaikan biaya cicilan tersebut. Kita harus memiliki “ruang” pada pendapatan untuk kejadian di masa buruk. Oleh karena itu kita harus membatasi berapa rasio maksimal cicilan kredit terhadap pendaptan. Contoh: Total cicilan perbulan adalah 30 % dari total pendaptan perbulan.

Untuk lebih detailnya silahkan klik disini. (adv)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com