“Masih variasi antara 65-75 dollar AS per barel, sesuai range yang diberikan Menteri ESDM,” ucap Menteri Keuangan Bambang PS Brodjonegoro, di Jakarta, Senin (29/12/2014).
Sebelumnya diberitakan, pemerintah mematok asumsi ICP di level 70 dollar AS per barel pada APBN-P 2015. Perubahan asumsi minyak mentah ini menyusul merosotnya harga minyak mentah dunia hingga di bawah 60 dollar AS per barel untuk jenis light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) dan brent.
Bambang mengatakan, asumsi makro ekonomi harus disusun serealistis mungkin. Perkiraan Kementerian ESDM, harga minyak mentah dunia tahun depan masih di kisaran 65-75 dollar AS per barel “Nanti dampaknya ke anggaran, akan ada penurunan penerimaan, itu saja,” pungkas Bambang.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.