Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kalaupun Harga Premium Turun, Ditaksir Tak Lampaui Rp 500 Per Liter

Kompas.com - 08/01/2015, 18:55 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Rencana pemerintah untuk kembali menurunkan harga premium dan solar, diapresiasi oleh pengamat energi dari Universitas Trisakti, Pri Agung Rakhmanto.

Menurut Priagung, itu menandakan pemerintah konsisten terhadap keputusannya untuk menetapkan harga bahan bakar minyak (BBM) sesuai dengan pergerakan harga minyak dunia.

“Mengikuti pergerakan harga pasar tidak bisa disamakan dengan melepaskannya ke mekanisme pasar. (Sebab) Kewenangan masih ada di pemerintah dan (penetapan harga) itu masih dilakukan oleh pemerintah (Menteri ESDM),” kata Pri Agung kepada Kompas.com, Kamis (8/1/2015) sore.

Dia menyatakan bahwa pemerintah bisa menurunkan ketika rata-rata harga minyak bulan lalu lebih rendah dibanding sebulan sebelumnya. “Dan itu kisarannya (menurut saya) tidak lebih dari Rp 500 per liter. Begitu juga kalau ada kenaikan, tidak akan lebih dari Rp 500 per liter,” ucap Pri Agung.

Sementara itu, Direktur Eksekutif ReforMiner Institute Komaidi Notonegoro mengatakan, kalaupun terjadi penurunan harga premium maupun solar, dia memperkirakan besarannya tidak terlalu tinggi.

Meski harga minyak dunia turun hingga di bawah 50 dollar AS per barel, hari ini, namun nilai tukar rupiah masih lemah di level Rp 12.700 per dollar AS. “Dari bulan ke bulan memang harga minyak turun. Bahkan Januari tahun lalu dibanding tahun ini, signifikan. Tapi nilai tukar kita masih tinggi, sehingga turunnya (harga premium dan solar) tidak akan banyak,” kata Komaidi dihubungi Kompas.com, Kamis siang.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil menyatakan pemerintah berencana untuk kembali menurunkan harga premium dan solar. Ini dilakukan merespons penurunan harga minyak dunia.

“Akan turunkan, kita akan turunkan lagi harga BBM, tetapi tunggu akhir bulan,” kata Sofyan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (7/1/2015).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

OJK: Portofolio Investasi Dana Pensiun Masih Didominasi Instrumen SBN

OJK: Portofolio Investasi Dana Pensiun Masih Didominasi Instrumen SBN

Whats New
Capex Adalah: Pengertian, Jenis, Contoh, dan Cara Menghitungnya

Capex Adalah: Pengertian, Jenis, Contoh, dan Cara Menghitungnya

Earn Smart
Prospek Reksadana Campuran Dinilai Masih Menarik, Ini Alasannya

Prospek Reksadana Campuran Dinilai Masih Menarik, Ini Alasannya

Whats New
Pemerintah Kantongi Rp 21,36 Triliun dari Lelang 7 Seri Surat Utang Negara

Pemerintah Kantongi Rp 21,36 Triliun dari Lelang 7 Seri Surat Utang Negara

Whats New
OJK Tindak 45 Iklan Keuangan yang Langgar Aturan pada Kuartal I-2024

OJK Tindak 45 Iklan Keuangan yang Langgar Aturan pada Kuartal I-2024

Whats New
Asosiasi Vape Gencarkan Edukasi untuk Kurangi Kebiasaan Merokok

Asosiasi Vape Gencarkan Edukasi untuk Kurangi Kebiasaan Merokok

Whats New
Cara Resign dari Pekerjaan dengan Sopan dan Tanpa Drama

Cara Resign dari Pekerjaan dengan Sopan dan Tanpa Drama

Work Smart
PGN Saka Resmi Perpanjang Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas di IPA Convex 2024

PGN Saka Resmi Perpanjang Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas di IPA Convex 2024

Whats New
MSIG Life Bayar Klaim Meninggal Dunia dan Kesehatan Rp 164 Miliar per Kuartal I 2024

MSIG Life Bayar Klaim Meninggal Dunia dan Kesehatan Rp 164 Miliar per Kuartal I 2024

Whats New
Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Di IPA Convex 2024, Pertamina, Petronas, dan MedcoEnergi Sepakat Prioritaskan Kolaborasi

Di IPA Convex 2024, Pertamina, Petronas, dan MedcoEnergi Sepakat Prioritaskan Kolaborasi

Whats New
Bank Mandiri: Suku Bunga Acuan Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Bank Mandiri: Suku Bunga Acuan Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Whats New
Freeport Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3-S2, Simak Persyaratannya

Freeport Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3-S2, Simak Persyaratannya

Work Smart
Pemerintah Tetapkan 16 PSN Baru, Pelaksanaannya Disebut Tak Butuh APBN

Pemerintah Tetapkan 16 PSN Baru, Pelaksanaannya Disebut Tak Butuh APBN

Whats New
Kominfo Kembali Buka Pendaftaran Startup Studio Indonesia, Ini Syaratnya

Kominfo Kembali Buka Pendaftaran Startup Studio Indonesia, Ini Syaratnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com