Dalam waktu singkat, saya punya sehalaman daftar nama potensial untuk saya telepon dan hubungi. Dan dengan modal handphone yang sama, proses menelepon itu saya ulangi lagi. “Haloo mas, salam kenal, nama saya Dedy Dahlan, saya mau nanya- nanya soal proses penulisan…” Lalu saya lanjut ke nama berikutnya, sampai saya berhasil mendapatkan beberapa janji temu dengan editor beberapa penerbit.
Saya jadi penulis dengan modal handphone. Saya tidak sendiri, Adam, seorang murid saya, punya passion dalam bisnis event organizer. Tetapi dia tidak tahu harus mulai dari mana. Dia belum pernah dan tidak punya jaringan EO sebelumnya. Jadi, setelah mendengar kisah saya, dengan modal smartphone-nya, dia mengirimkan email ke semua nama yang ada di Google Account–nya, dan mengirimkan message lewat sebanyak mungkin koneksi LinkedIn-nya, untuk memperkenalkan dirinya dan jasa EO spesifik yang ditanganinya. Ia juga menawarkan jasa unik yang dimilikinya, dan melakukan follow up calls, dari handphone yang sama.
Setelah beberapa kali mencoba, satu demi satu penerima emailnya membalas message-nya. Ada yang menolak dengan halus, tapi ada juga yang mengajak bertemu!
Adam kini sedang terlibat beberapa project event kreatif yang lumayan di Bandung. Lagi- lagi, hanya dengan modal handphone.
Lain lagi, seorang illustrator dari luar negeri, bernama Robert, yang punya gaya unik dalam menggambar manga yang imut- imut. Untuk menyebarkan gayanya yang unik dan memperkenalkan gayanya di internet, dia mengubah berbagai foto selfie orang di internet jadi manga dengan gaya khasnya, lalu menunggahnya di situs milik dia. Ia pun memantau progress dan menyebarkan hype untuk gambarnya, lewat smartphone nya!
Kini semua orang, dari seluruh dunia, mengantri untuk mengirimkan foto selfie, untuk diubah jadi manga olehnya.
Jadi jangan biarkan masalah ‘nggak ada modal’ menghambat Anda. ‘Modal’ Anda adalah apa yang ada di tangan Anda, saat ini!
Jadi, bagaimana Anda bisa memakai handphone Anda sebagai modal untuk memulai passion Anda dengan segera?