Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/02/2015, 11:30 WIB
Pemerintahan Jokowi-JK telah genap 100 hari, Selasa (27/1/2015), sejak dilantik 20 Oktober 2014. Kebijakan strategis dan langkah politik dari para pejabat baru pemerintahan menjadi sorotan. Kompas.com hari ini menulis 100 artikel yang berisi kebijakan dan peristiwa menonjol yang terjadi dalam 100 hari pemerintahan baru dari hari ke hari.

JAKARTA, KOMPAS.com
- Satgas Anti Mafia Migas terus melakukan berbagai kajian agar permainan dalam impor minyak bisa dihapuskan. Pada hari ke-63 pemerintahan Jokowi-JK satgas ini mengusulkan agar Premium dihapuskan di Indonesia dan digantikan Pertamax.

Menurut Ketua Tim Anti Mafia Migas, Faisal Basri, Indonesia adalah pembeli tunggal bensin RON88 atau bensin jenis Premium. Namun demikian, Indonesia tak memiliki kekuatan dalam pembentukan harga MOPS untuk RON 92 yang menjadi acuan harga bensin RON 88.

Dengan menghentikan impor RON 88 dan mengubah seluruhnya menjadi impor RON 92, maka hal itu akan menurunkan peluang para kartel. Tim ini juga mengusulkan agar pemerintah nantinya menyubsidi bensi jenis Pertamax.

Dari ranah politik, tanda-tanda bahwa Jokowi sangat dipengaruhi orang-orang di sekitarnya mulai muncul. Sebuah survei yang dirilis oleh Cyrus Network menunjukkan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) dipengaruhi sejumlah tokoh dalam menyusun kabinet dan mengambil kebijakan.

Mantan Presiden Megawati Soekarnoputri yang juga Ketua Umum PDI Perjuangan dianggap sebagai tokoh yang paling memengaruhi Jokowi. Sebanyak 83 persen responden menilai Megawati sebagai tokoh yang paling berpengaruh.

Disusul Wakil Presiden Jusuf Kalla dengan persentase 72,8 persen, kemudian Surya Paloh sebanyak 49,1 persen, Wiranto 35,7 persen, Muhaimin Iskandar 26,8 persen, dan yang menilai pengaruh Luhut Panjaitan sebesar 21,9 persen.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com