Adapun laba bersih perusahaan Hary Tanoesoedibjo ini pada kuartal IV-2014 tersebut tercatat Rp 373 miliar, atau drop 11 persen dibanding kuartal IV-2013 yang mencapai Rp 421 miliar. “Kuartal-IV sedikit menantang bagi kami dengan pendapatan iklan menurun sebesar 7 persen, seiring dengan pengiklan yang mengurangi belanja iklan karena ketidakpastian pemilu dan perdebatan tentang kenaikan harga BBM,” terang Hary dalam keterangan tertulis, diterima Kompas.com, Kamis (2/4/2015).
Walaupun di tengah situasi sulit, lanjut Hary perseroan tetap berhasil untuk mengurangi biaya dan membukukan marjin EBITDA inti sebesar 46 persen pada kuartal-IV 2014. EBITDA inti pada kuartal-IV tercatat Rp 738 miliar, sedangkan EBITDA inti sepanjang 2014 tercatat mencapai Rp 2,779 triliun.
Laba usaha MNCN pada kuartal IV-2014 mencapai Rp 691 miliar, atau turun 13 persen dari kuartal IV-2013 yang menyentuh Rp 795 miliar.
Adapun laba usaha MNCN sepanjang 2014 tercatat Rp 2,604 triliun, atau naik 2 persen dari 2013 yang mencapai Rp 2,560 triliun. Total pendapatan konsolidasi pada kuartal IV-2014 tercatat Rp 1,622 triliun atau turun 9 persen dari kuartal IV-2013 yang sebesar Rp 1,774 triliun.
Sepanjang 2014, total pendapatan konsolidasi meningkat 2 persen menjadi Rp 6,666 triliun dari Rp 6,522 triliun pada periode yang sama tahun 2013. Sementara itu beban langsung pada kuartal IV-2014 sebesar Rp 685 miliar, turun 17 persen dari periode sama 2013 yang sebesar Rp 826 miliar. Dan beban langsung sepanjang 2014 mencapai Rp 2,813 triliun atau turun 1 persen dari periode tahun 2013 yang sebesar Rp 2,851 triliun. Penurunan ini dikarenakan adanya pengurangan biaya produksi hasil dari peningkatan produksi internal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.